Lawan Islamophobia, Perempuan Muslim Denmark Dirikan Partai

Sabtu, 9 Maret 2019 15:45 WIB

Noura Bendali. Sumber: aljazeera.com

TEMPO.CO, Jakarta - Noura Bendali, orang tua tunggal dengan lima anak, tak pernah terlintas akan meninggalkan pekerjaannya sebagai bidan dan masuk dunia politik Denmark. Perubahan hidupnya terjadi ketika suatu hari sepulang bekerja, Bendali melihat kampanye Partai Rakyat Denmark di ibu kota Copenhagen.

“Tanggalkan jilbab Anda dan bergabung dengan masyarakat Denmark,” teriak pemimpin partai sayap kanan ketika itu pada Bendali.

Baca: Masyarakat Birmingham, Inggris, Mengutuk Gerakan Anti-Islam

Bendali adalah pemeluk Islam yang memilih memakai jilbab. Dia mengunggah secara online rekaman video yang memperlihatkan pandangannya dalam mempertahankan jilbab. Rekaman video Bendali telah dilihat 350 ribu kali.

Baca: SBY: Jangan Ada Islamofobia dan Kristenofobia di Indonesia

Advertising
Advertising

Puluhan wanita muslim yang tergabung dalam kelompok Kvinder i Dialog melakukan aksi protes penolakan peraturan larangan penggunaan cadar di Copenhagen, Denmark, Jumat, 10 Agustus 2018. RITZAU SCANPIX/Martin Sylvest via REUTERS

Dikutip dari aljazeera.com, Sabtu, 9 Maret 2019, Bendali memutuskan memasuki dunia politik beberapa tahun lalu untuk menopang suara umat Islam di Denmark. Dia mengatakan umat Islam semakin banyak mengalami diskriminasi. Perempuan Islam diledek karena memakai jilbab.

Sejak 2015, koalisi pemerintah dengan sayap kanan serta sejumlah partai politik di Denmark telah berubah haluan hingga mengarah pada naiknya kekhawatiran sentimen anti-Islam dan anti-imigran.

Pada tahun lalu, pemerintah Denmark menerapkan aturan yang berlaku secara nasional yakni larangan penggunaan jilbab dan aturan untuk tidak lagi membangun masjid. Kantin – kantin sekolah diduga dipaksa untuk menyajikan daging babi dan melarang muslim perempuan menggunakan toilet umum. Semua aturan ini dinilai tak ramah bagi imigran.

Namun di tengah tekanan ini, hanya segelintir perempuan muslim termasuk Bendali yang mau terjun ke politik dan menyuarakan toleransi. Perempuan muslim itu mau tampil di televisi, Facebook dan lingkungan tempat tinggal mereka untuk mempromosikan masyarakat yang terbuka dan melawan Islamphobia yang telah mencengkram negara itu. Sekitar 5 persen populasi Denmark adalah pemeluk Islam.

Bendali yang lahir di Maroko dari sebuah keluarga kaya pemilik restoran Fez, pindah ke Denmark pada 1970-an atau saat negara itu membutuhkan pekerja asing. Denmark menarik bagi sejumlah keluarga untuk mencoba peruntungan mereka di negara skandinavia.

Bendali mendirikan partai yang dinamai Partai Nasional yang ditujukan untuk merangkul seluruh masyarakat Denmark. Dia menekankan, manusia itu setara dan dia ingin hal ini dihargai.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

7 hari lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

14 hari lalu

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

Kiprah sejumlah influencer mualaf ikut mewarnai penyebaran Islam di Korea

Baca Selengkapnya

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

14 hari lalu

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

15 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

18 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Gedung Lama Bursa Efek Denmar yang Ikonik Kebakaran

19 hari lalu

Gedung Lama Bursa Efek Denmar yang Ikonik Kebakaran

Gedung lama bursa efek Denmark adalah gedung bersejarah, yang pucuk menaranya berbentuk empat ekor naga yang saling terjalin.

Baca Selengkapnya

Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

21 hari lalu

Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

Y.M. Seyyed Ebrahim Raisi atau lebih dikenal sebagai Ebrahim Raisi merupakan seorang politikus konservatif dan prinsipil Iran serta ahli hukum Islam.

Baca Selengkapnya

Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

21 hari lalu

Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

Berbagai akun X dengan banyak pengikut menuduh pelaku penusukan di Australia sebagai ekstremis Islam atau Yahudi

Baca Selengkapnya

Hindari Urusan Politik, Anies Baswedan Disebut Masih Fokus Silaturahmi Lebaran

25 hari lalu

Hindari Urusan Politik, Anies Baswedan Disebut Masih Fokus Silaturahmi Lebaran

Anies Baswedan tengah berfokus pada urusan internal dan silaturahim hari raya Idulfitri 2024.

Baca Selengkapnya