TEMPO.CO, Jakarta - Aksi turun ke jalan yang dilakukan oleh kelompok Football Lads Alliance (FLA) pada Sabtu, 24 Maret 2018, deras menuai kecaman dari masyarakat Birmingham, Inggris dan anggota parlemen setempat. Mereka kompak mengutuk aksi yang disebut menyebar kebencian dan intoleransi tersebut. Mereka pun menyerukan sebuah pesan persatuan, melawan rasisme dan anti-Islam di Birmingham.
Baca: Lebih 500 Insiden Kebencian terhadap Islam Terjadi di Spanyol
Ilustrasi demo Anti Islamophobia. AP
Sebelumnya pada Sabtu kemarin FLA melakukan aksi jalan di Birmingham untuk hal yang mereka sebut ekstrimisme Islam. Aksi yang dilakukan FLA pada pukul 12 siang, diikuti oleh ribuan penggemar sepak bola di Birmingham sekaligus untuk mengenang peristiwa pengeboman pada 1974 di kota itu, yang menewaskan 21 orang. FLA menggambarkan diri sebagai gerakan baru dengan tujuan baru untuk memerangi ekstrimisme.
Aksi turun ke jalan yang dilakukan FLA ini telah meningkatkan kekhawatiran penduduk lokal dan anti-rasisme. Mereka takut aksi jalan ini akan menjadi aksi protes terbesar di Inggris terhadap Islamphobia.
Aktivis anti-Islam Anne Marie Waters, ditunjuk menjadi pembicara utama dalam aksi jalan pada Sabtu, 24 maret 2018. FLA dalam beberapa bulan terakhir telah mengundang sejumlah pembicara dari kubu sayap kanan Inggris.
Baca: Pawai Anti-Islam Terbesar Digelar Serentak di Amerika Serikat
Personel kepolisian Inggris dikerahkan dan meningkatkan patroli di jantung kota Birmingham untuk mengantisipasi potensi tindak kekerasan dalam aksi anti-Islam. Danny Long, aparat kepolisian dari West Midlands seperti di kutip al-Jazeera pada Minggu, 25 Maret 2018 mengatakan pihaknya telah telah bekerja sama dengan sejumlah pengkoordinir untuk mengklarifikasi tujuan-tujuan mereka dan meminta rencana detail terkait tugas aparat kepolisian untuk memfasilitasi setiap aksi protes damai.