Mulai Banyak Bayi di Shanghai Pakai Nama Keluarga Ibu, Kenapa?

Kamis, 7 Maret 2019 17:30 WIB

Ilustrasi bayi dan ibu di Cina. Guide in China

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak ibu di Shanghai, Cina mencantumkan nama keluarganya saat memberi nama bayi, yang dianggap menandai berkurangnya dominasi tradisi patriakal.

Dalam tradisi patriakal nama anak selalu disertai nama keluarga dari ayah mereka saja.

Baca: 20 Nama Anak yang Dilarang di Berbagai Belahan Dunia

Advertising
Advertising

Berdasarkan catatan Kantor Manajemen Populasi Shanghai yang diumumkan pekan ini, dari 90 ribu bayi yang lahir dari penduduk tetap pada tahun 2018, sebanyak 8,8 persen bayi yang lahir menggunakan nama keluarga ibu, 91.2 persen bayi menggunakan nama keluarga bapaknya, dan 2,5 persen mengunakan keduanya, nama ayah dan ibunya.

Menurut laporan South China Morning Post, Kamis, 7 Maret 2019, hampir 1 dari 10 bayi yang lahir tahun lalu menggunakan nama keluarga ibu mereka.

Peneliti feminis di Universitas Capital Normal di Beijing, Huang Lin mengatakan, dia terkejut dengan meningkatnya persentase bayi yang menggunakan nama keluarga ibu mereka dari perkiraan sebelumnya.

Menurut Huang, persentase ini merefleksikan status perempuan lebih meningkat di masyarakat saat ini.

"Ini mungkin karena Shanghai merupakan salah satu kota di Cina yang sudah lebih dulu melakukan modernisasi. Perempuan lebih memperhatikan kemerdekaan ekonomi di sini," kata Huang.

Baca: 12 Kata, Ini Nama Anak Terpanjang di Malaysia

"Di era feodal Cina, perempuan tidak memilik namanya sendiri, namun dirujuk dari perpaduan nama suami dan nama keluarga ayah mereka. Wanita modern dapat mencantumkan nama keluarga mereka pada anak-anak mereka sunnguh merupakan perubahan revolusioner," ujarnya.

Alasan berbeda disampaikan Yang Juhua, profesor di bidang demografis dari Pusat Studi Populasi dan Pembangunan Universitas Renmin di Beijing, Cina. Menurut Yang, tren nama keluarga ibu disematkan pada nama bayinya berhubungan dengan kebijakan baru pemerintah Cina yang mengizinkan suami istri memiliki dua anak.

"Di banyak keluarga di kota-kota besar, anak pertama sekarang membawa nama keluarga ayahnya dan anak kedua dari nama ibunya. Pengaturan ini dianggap adil bagi kedua keluarga," kata Yang.


Baca: KFC Beri Hadiah Rp 170 Juta untuk Seorang Bayi, Kenapa?

Undang-undang Pernikahan Cina mengatur orang dapat memilih apakah menggunakan nama keluarga ayah atau ibu.

Isu penggunaan nama keluarga ibu dalam memberikan nama bayi di Shanghai menjadi bahan perdebatan di media sosial. Ada yang menganggap pemberian nama keluarga ayah sebagai tradisi yang berlangsung selama ribuan tabun lalu sudah semestinya dihormati.

"Ada hanya sedikit negara di dunia yang orang-orangnya menggunakan nama keluarga ibu. Hillary Clinton bahakn menggunakan nama keluarga suaminya."

Sementara seorang warga Cina dari Sichuan menuliskan di portal berita 163.com bahwa nama keluarga diberikan pada bayi hanya simbol karena pada dasarnya anak itu milik ayah dan ibunya.

Berita terkait

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

2 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

2 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

4 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

5 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

7 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

7 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

7 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

11 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

14 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

25 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya