Trump Dinilai Senat Amerika Gagal Ungkap Kasus Jamal Khashoggi

Rabu, 6 Maret 2019 15:29 WIB

Jamal Khashoggi, wartawan senior asal Arab Saudi yang tewas dibunuh pada 2 Oktober 2018. Sumber: POMED/cphpost.dk

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Senat Partai Republik dan Partai Demokrat Amerika Serikat kecewa dengan pemerintahan pimpinan Presiden Donald Trump karena dianggap gagal memberikan informasi lebih banyak atas kasus pembunuhan Jamal Khasoggi. Para senator bersumpah akan mendorong Washington agar mengeluarkan respon tegas mengenai masalah ini.

“Ini benar-benar membuang waktu. Saya bahkan lebih tahu dari pada mereka,” kata Lindsey Graham, anggota Senat dari Partai Republik yang merupakan sekutu Presiden Trump.

Baca: Bunuh Jamal Khashoggi Hingga Culik PM Lebanon, Siapa Al-Qahtani?

Jasad wartawan Jamal Khashoggi, 59 tahun, diduga dimutilasi menjadi tiga bagian dan dimasukkan dalam sebuah koper sebelum di buang ke sumur. Sejumlah laporan menyebut, Khashoggi dibunuh dalam dua jam dan tubuhnya dibuang dalam sebuah kepanikan. Sumber: Image: X80001/mirror.co.uk

Sebelumnya pada Senin sore, 4 Maret 2019, pejabat dari Kemeneterian Luar Negeri dan Kementerian Keuangan Amerika Serikat sudah memberikan keterangan secara tertutup pada anggota Senat. Namun Graham mengatakan dalam pernyataan itu pihaknya tidak menemukan informasi yang baru mengenai pembunuhan Khashoggi. Untuk itu, Graham menyerukan sekarang ini waktunya bagi Senat Amerika Serikat untuk melakukan lebih banyak upaya.

Advertising
Advertising

Baca: Pembunuh Jamal Khashoggi: Saya Tahu Cara Memotong

Pandangan Graham itu dibenarkan oleh Mitt Romney, anggota Senat dari Partai Republik dan mantan calon Presiden Amerika Serikat dalam pemilu 2012 silam. Romney mengatakan informasi dari Washington tidak membantu dan betapa menyakitkan bagi sebagian anggota Senat melihat kasus Khashoggi tak mengalami banyak perkembangan.

Bob Menendez, anggota Komite Senat dari Partai Demokrat, mengatakan sanksi-sanksi baru harus dikenakan pada Kerajaan Arab Saudi. Khashoggi, 59 tahun, adalah wartawan senior asal Arab Saudi yang sejak 2017 mengasingkan diri ke Amerika Serikat dan menulis kolom di Washington Post.

“Senat saya rasa harus bertindak, kecuali jika Senat dapat menerima kematian Khashoggi wartawan yang tinggal di Amerika Serikat sebagai sebuah tindakan yang dibenarkan demi sebuah hubungan yang lebih luas. Kalau saya, saya tak bisa menerimanya,” kata Mendez.

Pemerintahan Trump telah melewatkan batas waktu pelaporan yang semestinya dilaporkan bulan kemarin terkait siapa yang harus bertanggung jawab atas kematian Khashoggi. Di Arab Saudi, 11 tersangka telah didakwa dalam kasus tersebut. Sementara pejabat setempat menolak tuduhan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang memerintahkan pembunuhan itu.

MUHAMMAD HALWI | REUTERS

Berita terkait

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

13 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

16 hari lalu

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

DPR Amerika Serikat pada Sabtu, 20 April 2024, mendukung lolosnya paket bantuan keamanan untuk Ukraina, Israel dan Taiwan total senilai USD95 miliar

Baca Selengkapnya

Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

28 hari lalu

Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

Senat dari Partai Demokrat telah meloloskan proposal pendanaan untuk Ukraina, namun politikus Partai Republik yang belum mau meloloskan.

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

33 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

41 hari lalu

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis

Baca Selengkapnya

Senat KMUP Tuntut Rektor Universitas Pancasila Diberhentikan Sementara

27 Februari 2024

Senat KMUP Tuntut Rektor Universitas Pancasila Diberhentikan Sementara

Senat Keluarga Mahasiswa Universitas Pancasila menuntut rektornya yang diduga terlibat kekerasan seksual ETH diberhentikan sementara.

Baca Selengkapnya

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

25 Februari 2024

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

Partai berkuasa di Kamboja mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan Senat, membuka peluang bagi mantan Perdana Menteri Hun Sen kembali ke politik

Baca Selengkapnya

DPR AS Makzulkan Menteri Keamanan Dalam Negeri, Penggulingan Kedua dalam 250 Tahun

15 Februari 2024

DPR AS Makzulkan Menteri Keamanan Dalam Negeri, Penggulingan Kedua dalam 250 Tahun

DPR AS memakzulkan Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas, yang dituduh gagal menjalankan tugasnya menjaga perbatasan AS-Meksiko

Baca Selengkapnya

Biden Desak Kongres AS Loloskan Anggaran untuk Militer Israel Sebesar US$14,1 miliar

5 Februari 2024

Biden Desak Kongres AS Loloskan Anggaran untuk Militer Israel Sebesar US$14,1 miliar

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak Kongres AS untuk "segera meloloskan" bantuan militer senilai US$14,1 miliar kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Senat AS Tolak RUU yang Paksa Pengawasan HAM sebagai Syarat Bantuan ke Israel

17 Januari 2024

Senat AS Tolak RUU yang Paksa Pengawasan HAM sebagai Syarat Bantuan ke Israel

Upaya Senator Bernie Sanders agar dukungan militer AS mensyaratkan meninjau pelanggaran HAM Israel di Gaza gagal dengan 72 suara berbanding 11 suara.

Baca Selengkapnya