Huawei Berencana Gugat Amerika Serikat

Selasa, 5 Maret 2019 12:00 WIB

Badan-badan intelijen Amerika Serikat menuduh Huawei terkait dengan pemerintah Cina dan peralatannya bisa digunakan Beijing untuk memata-matai. Sumber: REUTERS/Aly Song

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan telekomunikasi asal Cina, Huawei, berencana menggugat pemerintah Amerika Serikat. Gugatan terkait undang-undang pertahanan Amerika Serikat itu rencananya akan dilayangkan pada Kamis, 7 Maret 2019.

Sumber yang memahami kasus ini mengatakan pada Reuters, saat ini Huawei sedang mempersiapkan gugatan mereka, dimana gugatan hukum ini rencananya dimasukkan ke sebuah pengadilan di Texas, Amerika Serikat. Gugatan itu untuk melawan sebuah klausul pada undang-undang otorisasi pertahanan nasional Amerika Serikat atau NDAA yang ditanda-tangani tahun lalu.

Baca: Bos Huawei Bebas dengan Uang Jaminan

Undang-undang NDAA telah dikecam oleh Beijing karena dinilai menyasar Cina. Dalam aturan tersebut pemerintah Amerika Serikat mengendalikan kontrak – kontrak dengan perusahaan-perusahaan Cina, termasuk diantaranya Huawei. Undang-undang itu juga memperkuat peran dewan panel yang mengevaluasi proposal-proposal investasi asing.

Sebelumnya, surat kabar New York Times pada Senin, 4 Maret 2019 telah mewartakan rencana Huawei menggugat Amerika Serikat berdasarkan keterangan dua sumber yang memahami kasus ini. Huawei berencana memberikan keterangan kepada wartawan mengenai masalah ini pada Kamis nanti, 7 Maret 2019.

Advertising
Advertising

Otoritas Kanada menahan Wanzhou Meng, Kepala Keuangan dan Wakil Dewan Huawei, sebuah perusahaan raksasa teknologi di Cina. Sumber: fensifuwu.com/cbc.ca

Baca: Direktur Huawei Ditangkap, Cina Balas Tangkap 2 Warga Kanada

Langkah hukum yang dilakukan Huawei itu adalah sikap terbaru yang diambil Huawei dalam merespon Washington yang mencoba membujuk sekutu-sekutunya agar tak menggunakan produk-produk Huawei dengan dugaan risiko mata-mata. Huawei berulang kali menyangkal tuduhan Amerika Serikat itu.

Langkah hukum Huawei menggugat sebuah negara bukan hanya dilakukan pada pemerintah Amerika Serikat. Pada Minggu, 3 Maret 2019, pengacara Direktur Keuangan Huawei Meng Wanzhou menggugat pemerintah Kanada karena telah menahan kliennya, melakukan penggeledahan dan menginterograsi selama tiga jam, dimana hal ini diyakini telah menciderai hak-hak konstitusi Meng.

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

17 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya