Malaysia Ajukan Penawaran Perusahaan yang Berminat Cari MH370

Minggu, 3 Maret 2019 21:00 WIB

Saat-saat terakhir penerbangan MH370 telah direkonstruksi untuk sebuah film dokumenter yang menunjukkan MH370 berputar di luar kendali dan menabrak laut. [National Geographic via Dailymail]

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia akan mempertimbangkan melanjutkan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang jika ada perusahaan yang tertarik dalam perburuan pesawat hilang itu. Perusahaan yang tertarik bisa mengajukan proposal dengan petunjuk yang dapat dipercaya.

Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke pada Minggu, 3 Maret 2019, mengatakan pihaknya siap memberikan penghargaan kepada perusahaan - perusahaan yang mencari MH370 dengan sistem kesepakatan 'tak ada hasil - tak dibayar'. Itu artinya, pembayaran baru dilakukan jika perusahaan itu bisa menemukan keberadaan MH370.

"Jika ada petunjuk yang signifikan atau proposal yang spesifik, kami bersedia menelusurinya dan mendiskusikan proposal-proposal baru tersebut," kata Loke, seperti dikutip dari Reuters.

Baca: 5 Teori Konspirasi Hilangnya Pesawat MH370

Sarah Nor, ibunda Norliakmar Hamid, penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang, menangis setelah mendengarkan hasil investigasi pemerintah Malaysia di Putrajaya, Malaysia, Senin, 30 Juli 2018. Tragedi hilangnya MH370 menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia karena pesawat tiba-tiba hilang saat terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014 lalu. (AP Photo/Vincent Thian)

Advertising
Advertising

Baca: Mikrofon Laut Deteksi Lokasi Jatuh Malaysia Airlines MH370

Sebelumnya pada 2018, pemerintah Malaysia telah menawarkan kepada Ocean Infinity, yakni sebuah perusahaan eksplorasi dasar laut kesepakatan senilai US$ 70 juta atau Rp 988 miliar untuk mencari keberadaan MH370. Loke mengatakan Ocean Infinity telah memperlihatkan ketertarikan untuk melakukan model pencarian yang lain dengan teknologi baru yang sudah berkembang dalam satu tahun terakhir. Hanya saja Kementerian Transportasi Malaysia belum menerima proposal baru itu.

"Jika mereka bisa meyakinkan kami kalau teknologi baru bisa lebih efisien dalam proses pencarian, maka kami sangat ingin memulai lagi pencarian MH370," kata Loke.

Malaysia Airlines MH370 hilang saat hendak melakukan penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing, Cina, pada 8 Maret 2014. Sebanyak 239 penumpang dan awak pesawat sampai sekarang tak diketahui keberadaannya.

Malaysia, Cina dan Australia menghentikan pencarian bawah laut MH370 di wilayah selatan Samudera India pada Januari 2017. Pencarian dihentikan setelah dua tahun penelusuran tanpa hasil yang menghabiskan uang US$ 141.60 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun.

Pencarian kedua dipimpin oleh Ocean Infinity perusahaan eksplorasi asal Amerika Serikat yang berakhir pada Mei 2018. Proses pencarian hanya berlangsung selama tiga bulan dan juga tanpa hasil, MH370 masih misteri.

Berita terkait

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

1 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

2 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

2 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

2 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

4 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

4 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

4 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

5 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

5 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya