6 Negara ini Dapat Nilai Sempurna untuk Hak Perempuan, Indonesia?

Minggu, 3 Maret 2019 16:00 WIB

Dua lansia tampil serba pink saat mengambil bagian dalam Women's March di New York, AS, 19 Januari 2019. Kedua wanita itu mengaku mengikuti aksi ini untuk menyuarakan kesetaraan gender dan hak-hak kaum perempuan. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - World Bank mengatakan hanya enam negara yang memberikan kesetaraan gender bagi pria dan perempuan, serta menjamin perlindungan hak perempuan.

Laporan World Bank ini meningkat dari skala nol dibanding sepuluh tahun lalu. Satu dekade lalu World Bank mulai mengukur negara-negara, yang menganalisa seberapa efektif jaminan hukum dan kesetaraan ekonomi bagi gender.

Dikutip dari CNN, 3 Maret 2019, bahwa perempuan tidak akan mencapai kesetaraan penuh di segala bidang sampai 2073, menurut perhitungan World Bank.

Baca: Promosi Kesetaraan Gender, Kepala Sekolah di Swedia Pakai Gaun

Menurut World Bank, hanya Belgia, Denmark, Prancis, Latvia, Luksemburg dan Swedia, yang memenuhi nilai 100 dari laporan Women, Business dan the Law 2019.

Advertising
Advertising

Dari keenam negara tersebut, Prancis memiliki kemajuan signifikan selama sepuluh tahun terakhir dengan implementasi UU kekerasan rumah tangga, hukuman pidana bagi kekerasan seksual di tempat kerja, dan memperkenalkan cuti kehamilan berbayar.

Tetapi negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Sub-Sahara memiliki skor rata-rata 47,37, yang berarti negara tipikal di wilayah tersebut memberi perempuan di bawah setengah hak hukum laki-laki di wilayah yang diukur oleh World Bank.

Baca: Sri Mulyani: Kesetaraan Gender Harus Dimulai Sejak PAUD

Negara-negara Timur Tengah adalah negara yang memiliki kesetaraan gender paling rendah. Arab Saudi menempati peringkat terbawah dengan nilai 25,63, disusul Uni Emirat Arab (29,38), Sudan (29,38) dan Iran (31,25).

Sementara negara Asia yang memiliki kesetaraan hak ekonomi dan hukum bagi perempuan tertinggi adalah Taiwan dengan skor 91,25 atau di peringkat 37 dari 187 negara.

Indonesia sendiri berada di peringkat 141 dengan skor 64,38, atau satu peringkat di bawah Suriname dengan skor (65,63).

Studi ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pekerjaan perempuan dan kewirausahaan dipengaruhi oleh diskriminasi hukum, menyoroti bagaimana perempuan harus melihat hukum dan peraturan diskriminatif di setiap titik dalam karir mereka, membatasi kesetaraan kesempatan mereka. Namun studi tidak mengukur faktor sosial dan budaya, atau seberapa efektif hukum ditegakkan.

Baca: Riset: Perempuan di Pemerintahan Membuat Populasi Lebih Sehat

Indikator yang dianalisis adalah pergi ke tempat kerja, memulai pekerjaan, dibayar, menikah, punya anak, menjalankan bisnis, mengelola aset, dan mendapatkan pensiun.

Secara keseluruhan, rata-rata nilai global berada di 74,71, meningkat lebih dari empat setengah poin dibandingkan satu dekade lalu. Tetapi skor rata-rata negara dunia menunjukkan bahwa perempuan hanya menerima tiga perempat dari hak hukum yang diterima oleh pria.

Berita terkait

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

13 jam lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

1 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

2 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

3 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

3 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

3 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

4 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

5 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya