Kim Jong Un Minta Cabut Semua Sanksi, Trump Menolak

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 28 Februari 2019 15:45 WIB

TEMPO.CO, Hanoi – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, meminta semua sanksi ekonomi terhadap negaranya dicabut dalam proses negosiasi denuklirisasi Semenanjung Korea.

Baca:

Trump dan Kim Jong Un Gagal Capai Kesepakatan pada Hari Kedua

“Kami tidak dapat melakukan itu,” kata Trump dalam jump pers seusai pertemuan kedua pihak di Metropole Hotel seperti dilansir CNN pada Kamis, 28 Februari 2019.

Advertising
Advertising

Trump melanjutkan posisi AS masih sama seperti sebelumnya sambil memuji Korea Utara memiliki potensi ekonomi luar biasa.

“Dia ingin denuklirisasi. Namun, dia ingin melakukan hal-hal yang kurang penting daripada yang kami inginkan,” kata Trump. Pertemuan puncak ini berlangsung dua hari sejak Rabu dan Kamis, 2 - 28 Februari 2019. Trump mengatakan dia akan langsung pulang ke Washington DC.

Baca:

Trump - Kim Jong Un Belum Sepakat Denuklirisasi di Hari Pertama

Menurut Presiden ke – 45 AS ini, Kim Jong Un memiliki visi yang berbeda dengan AS. “Tapi itu jauh lebih dekat dibandingkan setahun yang lalu. Saya kira akhirnya kami akan sampai ke sana,” kata Trump. “Untuk pertemuan kali ini, kami memutuskan untuk berjalan.”

Trump mengatakan Kim Jong Un memiliki karakter. Kedua negara memiliki opsi yang bisa diambil pada pertemuan kali ini. “Tapi kali ini kami memutuskan untuk tidak mengambil opsi itu,” kata dia sambil memuji pertemuan kedua negara sebagai pertemuan produktif. Kedua negara juga bersepakat untuk tidak menandantangani kesepakatan apapun.

Baca: Akhirnya, Trump dan Kim Jong Un Bertemu di Metropole Hotel

Menlu AS, Mike Pompeo, yang menemani Trump dalam jumpa pers seusai pertemuan dengan Kim Jong Un, mengatakan pemimpin Korea Utara itu tidak siap melakukan permintaan AS.

“Kami tidak mendapatkan sesuatu yang masuk akal bagi AS. Saya pikir Ketua Kim berharap bahwa itu bisa. Kami minta dia melakukan lebih tapi dia tidak siap melakukannya. Saya masih optmistis,” kata Pompeo.

Pompeo mengaku pertemuan kedua negara masih akan berlangsung ke depan untuk menyelesaikan denuklirisasi Semenanjung Korea Utara. Ini bisa mengurangi risiko bagi bangsa Amerika dan dunia.

Baca: Kim Jong Un Puji Trump Berani Gelar Pertemuan Puncak Kedua

Analis politik Akira Kawasaki mengatakan negosiasi ini tidak menghasilkan kesepakatan dan tidak mengherankan. “Trump menghabiskan banyak waktu di kantor berbicara soal kesepakatan nuklir dibandingkan coba membangunnya,” kata Kawasaki dari International Committee to Abolish Nuclear Weapons’ International Steering Group.

Reuters melansir Gedung Putih mengatakan tidak ada kesepakatan apapun yang tercapai antara Trump dan Kim Jong Un kali ini. Namun, kedua negara masih akan melakukan pembicaraan lanjutan.

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

22 jam lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

1 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

4 hari lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

6 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya