PM Imran Khan Siagakan Senjata Nuklir Pakistan

Rabu, 27 Februari 2019 07:15 WIB

PM Pakistan Imran Khan. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Imran Khan akan mengadakan rapat dengan pejabat Otoritas Komando Nasional (NCA) yang bertanggungjawab atas persenjataan nuklir Pakistan, menyusul serangan udara angkatan udara India ke Kashmir.

Pada selasa Imran Khan menggelar pertemuan dengan Komite Keamanan Nasional (NSC) menyusul serangan udara India di Kashmir.

Baca: Pakistan Tampik Serangan Udara India Sebabkan Kerusakan

"Forum menyimpulkan bahwa india telah melancarkan agresi tanpa alasan yang akan ditanggapi pakistan pada waktu dan tempat yang akan ditentukan," kicau Imran Khan, pada Selasa, dikutip dari Sputnik, 27 Februari 2019.

Advertising
Advertising

NSC menepis klaim pemerintah India bahwa angkatan udaranya menghancurkan kamp teroris di dekat Balakot dan menewaskan banyak anggota teroris di sana.

"Sekali lagi pemerintah India telah mengeluarkan klaim yang sepihak, sembrono, dan fiktif..dunia bisa melihat fakta di lapangan di wilayah yang diklaim (India) telah diserang," tulis pernyataan kantor PM Pakistan.

Imran Khan juga memerintahkan angkatan bersenjata dan rakyatnya untuk bersiap jatuhnya korban. Dia juga akan melibatkan kepemimpinan dunia atas kebijakan India di wilayah Kashmir.

Baca: Eks PM Pakistan Ingin Serang India dengan 50 Bom Nuklir

Pertemuan NSC dihadiri oleh Kepala Staf Gabungan Komite Jenderal Zubair Mahmood Hayat, Kepala Staf Angkatan Darat (COAS) Jenderal Qamar Javed Bajwa, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Zafar Mahmood Abbasi, Kepala Staf Udara Staf Udara Marshal Mujahid Anwar Khan dan pejabat militer dan sipil lainnya, termasuk anggota kabinet.

Senjata nuklir Pakistan.[The National Interest]

Sebelumnya Kementerian Luar Negeri India mengklaim bahwa Angkatan Udara India melakukan serangan udara malam hari untuk menghancurkan kamp pelatihan terbesar yang dioperasikan oleh Jaish-e-Mohammed di Balakot, Pakistan.

Kelompok itu mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mobil bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 45 polisi paramiliter India di distrik Pulwama, Kashmir pada 14 Februari.

Menyusul serangan udara oleh Angkatan Udara India, pemerintah Pakistan telah memanggil NCA, sebuah badan pemerintahan yang mengawasi perumusan kebijakan, latihan, penyebaran, penelitian dan pengembangan, serta komando operasional dan kendali gudang senjata nuklir Pakistan.

Baca: Jet Tempur India Serbu Kamp Milisi Jaish-e-Mohammed di Pakistan

India dan Pakistan adalah rival yang sama-sama memiliki senjata nuklir. Pada 2011, Pakistan mengkonfirmasi bahwa mereka telah memperoleh kemampuan senjata nuklir taktis dengan hulu ledak nuklir lebih kecil yang melekat pada rudal jarak pendek dengan jangkauan 50-100 kilometer sebagai pencegah terhadap serangan konvensional skala kecil India.

Menurut data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Pakistan memiliki 140 hingga 150 hulu ledak senjata nuklir, dibandingkan dengan hulu ledak India 130-140.

Berita terkait

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

8 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

10 jam lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

13 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

15 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

15 jam lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

2 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

2 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

8 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

8 hari lalu

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

Setidaknya 5 negara laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC. Negara mana saja? Sejauh mana kewenangan ICC bisa menanganinya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

10 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya