TEMPO.CO, Jakarta - Mantan presiden Pakistan Pervez Musharraf mengatakan Pakistan harus menyerang India lebih dulu dengan 50 bom nuklir.
"India dapat menghabisi kita dengan menyerang menggunakan 20 bom nuklir jika Pakistan bahkan meluncurkan satu serangan nuklir ke India," kata Musharraf, menurut surat kabar yang berbasis di Karachi, Dawn.
Baca: Kashmir Memanas, Pakistan Siap Berperang dengan India
"Hubungan India dan Pakistan telah mencapai tingkat yang berbahaya. Tidak akan ada serangan nuklir. Jika kita akan menyerang India dengan satu bom atom, maka negara tetangga dapat menghabisi kita dengan menyerang dengan 20 bom. Maka satu-satunya solusi adalah kita yang harus pertama menyerang mereka dengan 50 bom atom sehingga mereka tidak dapat menghantam kita dengan 20 bom. Apakah Anda siap untuk meluncurkan serangan pertama dengan 50 bom?" kata Musharraf, dikutip dari NDTV, 25 Februari 2019, ketika berbicara pada konferensi pers di UEA pada hari Jumat.
Tentara India berpatroli di jalan saat jam malam di Jammu, Kashmir, 16 Februari 2019. [REUTERS / Mukesh Gupta]
Komentar mantan presiden Pakistan itu muncul setelah sepekan lebih serangan teror yang menewaskan 40 personil paramiliter India (CRPF) di Jammu dan Pulwama Kashmir, yang diklaim oleh kelompok teror yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammed.
Baca: Krisis Kashmir, India Mau Bendung Pasokan Air Sungai ke Pakistan
Musharraf juga mengklaim bahwa Israel ingin menjalin hubungan dengan Pakistan. Ketua Liga Muslim Seluruh Pakistan (APML), yang tinggal di pengasingan di UAE, mengatakan dia siap untuk kembali ke Pakistan karena dia melihat lingkungan politik di negaranya menguntungkan.
"Menurut pendapat saya, lingkungan politik baik dan menguntungkan. Setengah dari menteri adalah milik saya. Menteri hukum dan jaksa agung adalah pengacara saya," kata Musharraf.
Musharraf mengambil alih kekuasaan pada tahun 1999 setelah kudeta militer yang menggulingkan mantan Presiden Nawaz Sharif. Setelah menjadi presiden Pakistan selama sembilan tahun, ia digulingkan dari kekuasaan setelah kudeta lain yang membuat Sharif kembali berkuasa.
Baca: Pakistan Imbau Rumah Sakit Bersiap Jika Terjadi Perang di Kashmir
Ini bukan pertama kalinya Pervez Musharraf mengancam India dengan bom nuklir. Pada 2002, menurut laporan Tribune Pakistan, Musharraf mengungkapkan ia ingin mempertimbangkan serangan bom nuklir namun urung karena takut serangan balasan dari India.