PBB: 2018 Tertinggi Warga Sipil Afganistan Tewas Akibat Perang

Senin, 25 Februari 2019 06:00 WIB

Petugas keamanan Afganistan memeriksa lokasi terjadinya bom mobil di Kabul, Afganistan, 15 Januari 2019. Pejuang Taliban bertanggung jawab atas serangan bom mobil tersebut yang menewaskan 4 orang. REUTERS/Mohammad Ismail

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan PBB yang dipublikasi pada Minggu, 24 Februari 2019, menyebut jumlah warga sipil yang tewas dalam perang sipil Afganistan mencapai titik tertinggi. Warga sipil yang tewas dalam perang Afganistan melawan Taliban naik 11 persen pada 2018 dibanding tahun sebelumnya.

Menurut data temuan PBB, sepanjang 2018 ada sekitar 3.804 warga sipil Afganistan yang tewas dalam perang. Diantara jumlah tersebut sebanyak 927 adalah anak-anak. Sedangkan warga sipil yang mengalami luka-luka akibat perang sebanyak 7.189 orang.

Baca: 99 Tahun Merdeka, Afganistan Masih Tertatih Perangi Terorisme

Dikutip dari aljazeera.com, laporan PBB ini dipublikasi sehari sebelum Amerika Serikat dan kelompok radikal Taliban menggelar perundingan untuk mengakhiri konflik. Perundingan itu, diharapkan bisa memunculkan harapan bagi perdamaian jangka panjang di tanah Afganistan. Namun saat yang sama, muncul kekhawatiran rencana Amerika Serikat menarik pasukannya yang ada Afganistan bisa mengarah pada sebuah perang sipil.

Baca: Trump Tarik Pasukan, Pejabat Afghanistan Bilang Apa?

Advertising
Advertising

Petugas keamanan Afganistan mengawal seorang wanita saat melintasi lokasi terjadinya bom mobil di Kabul, Afganistan, 15 Januari 2019. REUTERS/Mohammad Ismail

Data PBB juga memperlihatkan setidaknya 32 ribu warga sipil Afganistan terbunuh dan sekitar 60 ribu orang mengalami luka-luka dalam 1 dekade terakhir. Namun tindak kekerasan hingga menyebabkan kematian pada 2018 mengalami peningkatan paling mencolok. Pada tahun itu, banyak serangan yang menyasar warga sipil yang umumnya dilakukan lewat serangan bom bunuh diri oleh militan-militan yang beraliansi dengan Taliban atau kelompok Islamic State (ISIS).

“Ini sudah waktunya mengakhiri penderitaan kemanusiaan dan tragedi. Cara terbaik untuk menghentikan pembunuhan terhadap warga sipil adalah dengan menghentikan peperangan,” tulis PBB dalam laporannya.

PBB menulis pula, serangan udara yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan pasukan militer Afganistan sepanjang 2018 telah memakan korban jiwa dari warga sipil. Lebih dari 500 warga sipil terbunuh dalam operasi-operasi udara yang dilakukan tersebut. Angka ini untuk pertama kali mencapai jumlah tertinggi.

Amerika Serikat telah meningkatkan kampanye serangan udara terhadap militan – militan Taliban dan ISIS yang bercokol di Afganistan sebagai bentuk tekanan Washington terhadap kelompok bersenjata itu. Militer Amerika Serikat menjatuhkan bom dua kali lipat lebih banyak pada 2018 itu dibanding tahun sebelumnya.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

7 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

9 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

16 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

17 hari lalu

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

Israel membahas kemungkinan serangan balasan ke Iran setelah 300 misil dan drone Iran menyerang Israel pada Ahad dinihari.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

21 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

33 hari lalu

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal

Baca Selengkapnya

Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

36 hari lalu

Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan hasil akhir dari perang di Gaza akan memengaruhi Timur Tengah selama bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Pejabat Uni Eropa: Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata Perang di Gaza

50 hari lalu

Pejabat Uni Eropa: Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata Perang di Gaza

Kepala diplomat Uni Eropa Josep Borrell menegaskan Israel menggunakan kelaparan untuk mengobarkan perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Derita Warga Gaza Menjalani Bulan Ramadan Saat Perang

51 hari lalu

Derita Warga Gaza Menjalani Bulan Ramadan Saat Perang

Ramadan yang dijalani warga Gaza kali ini diwarnai dengan suara bom dan sirine ambulans yang tiada henti.

Baca Selengkapnya