Di Vatikan, Kardinal Ungkap Dokumen Pelaku Pedofil Dimusnahkan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 24 Februari 2019 14:05 WIB

Kardinal Reinhard Marx dari Gereja Katholik Jerman. Catholicnewsagency/Daniel Ibanez

TEMPO.CO, Vatican City – Seorang kardinal terkenal Katholik mengatakan sejumlah dokumen gereja mengenai para imam yang dituding terlibat pelecehan seksual anak-anak telah dimusnahkan atau tidak pernah dibuat. Ini membuat para imam terduga pedofil memangsa anak-anak lain sebagai korbannya.

Baca:

Paus Janjikan Tindakan Kongkrit Atas Kasus Pelecehan Seksual Anak

Advertising
Advertising

“Dokumen yang telah mendokumentasikan perilaku mengerikan dan nama-nama yang bertanggung jawab telah dihancurkan atau tidak dibuat sama sekali,” kata Reinhard Marx, yang merupakan kardinal asal Jerman, dalam konferensi penanganan pelecehan seksual anak, yang digelar Vatikan sejak Kamis lalu pada Sabtu, 23 Februari 2019.

Marx menambahkan,”Bukannya para pelaku, para korban yang terkena peraturan dan diminta diam. Prosedur dan proses untuk penuntutan terhadap tindakan pelanggaran ini sengaja tidak diikuti.”

Baca:

Marx mengatakan ini pada hari ketiga konferensi penanganan pelecehan seksual anak, yang dibuka Paus Fransiskus dan berlangsung selama empat hari. Konferensi pertama yang membahas isu sensitif ini diikuti sekitar 200 tokoh termasuk uskup dan kardinal Katholik dari berbagai negara.

Konferensi ini digelar untuk menangani krisis yang telah membebani Gereja Katholik Roma selama beberapa dekade. Skandal pelecehan seksual ini terungkap di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Australia, Jerman, Cile dan Irlandia.

Baca:

Konferensi ini juga menghadirkan sejumlah korban pelecehan seksual baik bocah lelaki dan perempuan. Salah satunya, korban perempuan yang mengalami pelecehan seksual oleh seorang pastor sejak berusia 11 tahun.

“Terukir di mata, telinga, hidung, tubuh dan jiwa saya saat dia membuat saya tidak bisa bergerak, sebagai seorang anak, dengan kekuatan manusia super,” kata korban perempuan ini, yang identitasnya tetap dirahasiakan.

“Saya mencoba agar mati rasa, saya menahan napas, saya mencoba keluar dari tubuh saya, saya berusaha mati-matian mencari jendela untuk melihat keluar, menunggu hingga semua selesai.“

Baca:

Paus Fransiskus Akui Biarawati Alami Pelecehan Seksual oleh Uskup

“Saya pikir jika saya tidak bergerak, mungkin saya tidak akan merasakan apapun, jika saya tidak bernapas mungkin saya bisa mati.”

Nama Marx muncul pada September 2018 saat meminta maaf kepada ribuan korban pelecehan seksual oleh sejumlah imam di gereja Jerman. Dia menegaskan para pelaku harus dibawa ke proses hukum.

Pengakuan Marx mengenai penghilangan dokumen itu menimbulkan reaksi dari Peter Isely dari kelompok Ending Clerical Abuse. Dia mengecam penghancuran dokumen itu sebagai tindakan ilegal dan menuntut investigasi digelar.

“Apa yang tidak dia beritahu kita adalah siapa yang melakukan itu? Dimana mereka melakukannya? Dan dokumen apa yang mereka hancurkan?” kata Isely.

Sejumlah korban berparade dari Kota Roma, Italia, menuju Vatikan, sambil memegang kertas bertuliskan tuduhan bahwa Paus Fransiskus bersikap tuli terhadap tangisan mereka. Para pengunjuk rasa mendesak gereja mengeluarkan para pelaku pelecehan seksual dan pelindungnya.

Sejumlah orang berunjuk rasa pada saat pelaksaan konferensi penanganan krisis global pelecehan seksual anak di Vatikan, yang berlangsung empat hari sejak Kamis, 21 hingga Ahad, 24 Februari 2019 waktu setempat. EPA via ABC News

“Saya tidak ingat peristiwa pemerkosaan saya, itu terjadi dengan sangat kasar, hingga 50 tahun kemudian peristiwa itu terjadi,” kata Tim Lennon dari jaringan korban selamat bernama SNAP. “Luka dan bahaya yang ditimbulkan oleh pelecehan seksual anak merupakan luka seumur hidup.”

Menurut Kardinal Marx, sikap transparan dan pengelolaan menjadi kunci untuk membangun kembali rasa percaya dan kredibilitas dari gereja Katholik. Ini karena gereja telah keliru dalam menangani kasus pelecehan seksual anak oleh para imam.

“Administrasi gereja yang berfungsi penuh merupakan bangunan penting dalam melawan pelecehan seksual dan menangani pelecehan seksual,” kata Kardinal Marx. Paus Fransiskus meminta semua pihak termasuk uskup untuk mendengarkan tangisan para korban pelecehan seksual saat dia membuka konferensi ini pada Kamis lalu.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar tentang temuan kuburan massal di Gaza oleh badan layanan Palestina berisi 210 jasad.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

10 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

10 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

12 hari lalu

Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

Kontroversi Ketua KPU Hasyim Asy'ari, dari pencalonan Gibran sebagai cawapres hingga skandal wanita emas. terakhir dugaan asusila terhadap PPLN

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

13 hari lalu

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia sejak Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

14 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

20 hari lalu

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

Kemlu menyatakan bahwa Indonesia siap menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-5 September 2024

Baca Selengkapnya

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

24 hari lalu

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

Walaupun rencana kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia terus memancarkan sinyal positif, Antonius mengatakan hal itu masih tentatif.

Baca Selengkapnya

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

29 hari lalu

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

Jenazah enam pekerja bantuan asing World Central Kitchen yang tewas dalam serangan Israel di Gaza akan dibawa keluar Palestina pada Rabu

Baca Selengkapnya

Istana Pastikan Paus Fransiskus akan Bertemu Jokowi saat Melawat ke Indonesia

29 hari lalu

Istana Pastikan Paus Fransiskus akan Bertemu Jokowi saat Melawat ke Indonesia

Istana Kepresidenan memastikan pimpinan tertinggi umat Katolik Paus Fransiskus bakal bertemu Presiden Jokowi saat melawat ke Indonesia beberapa bulan mendatang.

Baca Selengkapnya