TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus mengakui dan meminta maat atas kesalahan serius dalam menilai dan mempersepsikan krisis pelecehan seksual di Cile.
Peristiwanya bermula di awal tahun ini saat Paus Fransiskus membela uskup pilihannya di Cile, Juan Barros yang dituding melakukan pelecehan seksual setelah Paus sendiri memerintahkan penyelidikan. Hasil penyelidikan itu membuktikan kesalahan sebenarnya sang uskup.
Baca: Korban Pelecehan Seksual Kecewa kepada Paus Fransiskus
Pernyataan maaf Paus Fransiskus pada Rabu, 11 April 2018 itu disampaikan dalam surat kepada para uskup Cile setelah menerima laporan resmi penyelidikan.
"Saya minta maaf kepada semua orang yang telah saya sakiti dan saya harap dapat melakukannya secara pribadi dalam beberapa minggu mendatang, dalam pertemuan yang akan saya lakukan dengan para korban," kata Paus Fransiskus seperti dilansir Reuters pada 12 April 2018.
Baca: Paus Desak Gereja Melawan Pelecehan Seksual
Bapa Suci umat Katolik itu juga berjanji akan bertemu dengan para korban dan uskup tersebut dalam upaya untuk menyembuhkan luka yang disebabkan Gereja Katolik.
Cile telah terguncang oleh kasus Uskup Juan Barros, yang diangkat oleh Paus pada tahun 2015 meskipun ada tuduhan bahwa Barros telah menutupi pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang dilakukan mentor uskup bernama Pastor Fernando Karadima.
Paus Fransiskus saat mengunjungi Cile pada awal tahun ini membela Uskup Barros dengan mengatakan dia adalah sasaran fitnah. Kemudian Paus mengutus Archbishop Charles Scicluna dari Malta, penyelidik top kejahatan seksual Vatikan, ke Cile dan New York untuk mewawancarai para korban.
Baca: Vatikan Serius Pelajari Dokumen Pelecehan Anak di Australia
Menyusul penyelidikan Scicluna berupa laporan setebal 2.300 halaman, Paus Fransiskus kemudian menyadari kesalahan yang terjadi dan meminta maaf, mengutip Channel News Asia.
Melalui surat setebal 3 halaman dalam bahasa Spanyol, yang diterbitkan secara bersamaan di Vatikan dan di Cile, kepala Gereja Katolik Roma mengatakan dia ingin membangun kembali kepercayaan di tubuh Gereja. Paus Fransiskus juga mengaku malu dan sakit hati setelah membaca surat Scicluna karena sempat membela Barros.