Duterte Minta Bantuan Nur Misuari Bebaskan Sandera Indonesia

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 23 Februari 2019 12:15 WIB

Abdullah Maute (kanan) bersama Isnilon Hapilon (tutup kepala kuning) yang diketahui sebagai pemimpin kelompok garis keras Abu Sayyaf di pulau Mindanao. AFP PHOTO/Philippine Army

TEMPO.CO, Manila -- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan akan meminta bantuan tokoh kelompok Moro National Liberation Front, Nur Misuari, untuk membebaskan tiga orang sandera, yang ditahan kelompok Abu Sayyaf.

Baca:

Kelompok separatis itu menahan dua orang warga negara Indonesia yaitu Heri Ardiansyah, 19 tahun, dan Hariadin, 45 tahun, dan seorang warga negara Malaysia yaitu Jari Abdulla.

“Saya akan meminta Nur Misuari untuk menghentikannya,” kata Duterte kepada media soal ancaman kelompok Abu Sayyaf, yang mengatakan akan memenggal kepala ketiga sandera, seperti dilansir ABS – CBN pada Jumat, 22 Februari 2019.

Advertising
Advertising

Duterte menambahkan,”Kita sedang berdialog. Jangan mempersulit kami mencari perdamaian di negeri ini.”

Baca:

Misuari merupakan tokoh sentral dari Bangsa Moro yang berperan membantu pembebasan sejumlah tahanan Abu Sayyaf di Sulu pada 2016. Ini termasuk pembebasan resor manajer asal Norwegia yaitu Kjartan Sekkingstad.

Ketiga sandera tadi ditangkap kelompok itu saat berada di kapal penangkap ikan di sebelah timur Sabah, Malaysia, pada 5 Desember 2018.

Menurut juru bicara pemerintah, Salvador Panelo, pemerintah Filipina berusaha yang terbaik untuk membebaskan sandera dengan tanpa membayar uang tebusan.

Baca:

“Mengikuti permintaan teroris dan kelompok pelanggar hukum lainnya hanya akan membuat mereka semakin berani melakukan penculikan. Ini akan membuat mereka melakukan tindakan ekstrim dan kriminal lainnya untuk mendapat uang dan digunakan membeli senjata,” kata Panelo.

Mengenai ini, pemerintah Indonesia akan mengedepankan cara-cara diplomasi agar para sandera bisa segera dibebaskan.

Baca:

“Kami berkomunikasi dengan keluarga korban dan pihak terkait di Malaysia dan Filipina. Perkembangan kasus ini sudah disampaikan kepada keluarga. Soal uang tebusan? Itu hal yang tidak pernah kami bahas dengan para penyandera,” akta Arrmanatha Nasir, juru bicara kementerian Luar Negeri, saat jumpa pers pada Kamis, 21 Februari 2019, menengai sandera kelompok Abu Sayyaf ini.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

35 menit lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

9 jam lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

11 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

12 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

12 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

2 hari lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

2 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

2 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya