Wawancara Mahathir Mohamad: Utang kepada Cina Terlalu Besar

Jumat, 22 Februari 2019 16:39 WIB

PM Malaysia Mahathir Mohamad. REUTERS/Handout

Partai yang kini menjadi partai pemerintah tidak akan pernah menang karena di internal mereka pun terpecah-belah. Kalau tidak bersatu, tidak mungkin mereka mampu mengalahkan Barisan Nasional yang menaungi 13 partai.

Masalah besar saat itu adalah bagaimana menjatuhkan pemerintahan Najib. Untuk itulah kami perlu bergabung. Soal perselisihan kami yang lama, perlu kami lupakan. Bukan tidak ada, tapi memang ada. Tapi itu tidak penting. Hal terpenting adalah masa depan. Meski pernah bermusuhan, tapi saat ini kami perlu bekerja sama.

Saya sebenarnya tidak berniat untuk maju sebagai perdana menteri. Tapi orang yang mengajukan saya sebagai perdana menteri adalah orang yang dulu mengucapkan kata-kata kasar dan mencaci saya sebagai Firaun. Mereka memilih saya sebagai pemimpin (partai) bahkan sebagai perdana menteri. Setelah saya katakan bahwa saya tidak akan lama menjadi perdana menteri karena sudah berumur dan penggantinya belum ditentukan. Tapi kami bersepakat sebagai pengganti adalah Anwar Ibrahim. Saya pikir sebelum masa Pemilu Raya ke 15, saya akan serahkan jabatan saya. Ini janji saya. Walapun ada beberapa pendapat. Tapi saya pegang janji saya akan meletakkan jabatan itu.

<!--more-->

Kapan kira-kira dilaksanakan?

Saya memerlukan mungkin 2 sampai 3 tahun untuk memperbaiki masalah utang yang terlalu besar. Pemerintahan telah rusak. Ini bukan perkara yang mudah.

Apakah ada peluang untuk perempuan memimpin Malaysia?

Sangat mungkin. Tapi perlu ada orang mempunyai personality. Wakil saya seorang wanita. Di Malaysia mudah saja menerima pemimpin wanita. Sudah ada di semua tingkat baik dalam partai maupun pemerintahan.

Apakah di Malaysia pers sudah bebas?

Pada masa lalu pun pers sudah bebas. Tapi kebebasan apa pun ada batasnya. Tapi kalau pers sudah menimbulkan perasaan benci di antara masyarakat, maka itu sangat berbahaya. Karena kami di sini banyak kaum (kelompok) yang berbeda. Kalau ada pers yang sengaja menghasut agar kaum-kaum berkelahi dan menyusup, kami terpaksa menyetop kegiatan mereka. Kebebasan itu ada batasnya. Tidak ada kebebasan yang mutlak. Undang-undang dibuat untuk membatasi hal-hal yang dilarang. Jadi tidak mungkin ada kebebasan pers yang absolut.

Bagaimana dengan fenomena sosial media?

Sosial media memang hal yang sukar untuk diawasi. Sebagai contoh di Jerman saja penggunaan sosial media sudah mulai dibatasi apalagi yang terkait dengan moral anak-anak dan (ujaran kebencian)

Di Malaysia sendiri, apakah sudah mulai sampai pada tahap itu?

Pada beberapa hal, ada yang tidak boleh dilakukan. Masalah ini sukar untuk disetujui dengan undang-undang. Tapi apabila ada upaya untuk menciptakan huru-hara dalam negara, maka negara terpaksa mengambil tindakan untuk mengawal dan membatasi.

<!--more-->

Bagaimana konsolidasi ASEAN dalam menangani konflik, tetapi juga menghadapi perang dagang besar. Amerika-Cina dan juga Rusia?

ASEAN yang lama adalah ASEAN yang terlibat dalam perjuangan di negaranya sendiri, misalnya Soeharto (Indonesia), Lee Kuan Yeuw. Perkembangan demokrasi saat ini banyak pemimpin baru yang terpilih. Jalinan dengan pemerintahan saat ini tidak seperti jalinan pada masa lalu. Kalau dulu, kami selalu berjumpa dan membahas isu-isu penting. Kami pun mengerti kehendak dan cara penyelesaian masing-masing negara-negara. Saat ini dengan pergantian kepemimpinan, maka kami terus mencoba merapatkan hubungan meski upaya tersebut tak seperti dulu. Dengan begitu, ASEAN kurang kuat. Perpaduannya kurang. Segi saling memahami antara pemimpin juga kurang. Saya berpendapat, andaikata ada pemimpin yang lama sedikit (dalam memimpin) maka mungkin kami bisa mempererat hubungan dan banyak yang bisa dilakukan.

Contohnya, Malaysia dengan Cina. Kami sejak dulu mempunyai hubungan baik dengan Cina. Meski Cina mengklaim semua kepulauan di Laut Cina Selatan, tapi kami yakin mereka tidak akan ceroboh terhadap pulau yang kami bina di Laut Cina Selatan.

PM Malaysia Mahathir Mohamad (kiri) dan Presiden Xi Jinping (kanan)

Indonesia akan menggelar Pemilu. Bagaimana pandangan Anda?

Kami tidak akan campur tangan dalam urusan politik negara tetangga ataupun negara manapun. Kami akan tetap menjalin hubungan dengan siapa saja yang terpilih. Kami tidak bisa menyatakan tidak suka terhadap satu calon. Kalau ternyata calon itu terpilih, nantinya bisa jadi masalah. Untuk saat ini kami menanti saja pemilu. Kami akan tetap menjalin hubungan dengan siapa saja yang terpilih nanti.

Apa yang membuat Anda tetap bugar?

Saya dulu menunggang kuda. Tapi kuda saat ini sudah terlalu tua. Hal yang saya lakukan saat ini mengayuh sepeda dan mengendarai mobil. Itu kegemaran saya. Kalau seminggu saja tidak mengendarai mobil, saya khawatir hilang kecakapan saya dalam mengendarai mobil. Menyetir, ya, sekitar dua jam. Mengayuh sepeda sekitar 18 kilometer.

Bagaimana Anda punya jembatan dengan generasi millenial?

Bekerja sama dengan pemimpin yang lebih muda, itu bukan perkara yang luar biasa. Pada masa lalu, ketika pertama kali menjadi perdana menteri, saya sudah berusia hampir 60 tahun. Tapi saya memilih menteri yang muda-muda. Saya memang bergaul dengan anak muda. Tapi saat ini memang jaraknya jauh. Tapi itu tidak jadi masalah bekerja sama dengan anak muda. Saya paham akan kemauan dan kehendak mereka. Saya bersimpati juga terhadap tuntutan mereka.

Anda menjadi blogger di usia 83. Apa yang ingin Anda sampaikan?

Saya menulis itu karena saya melihat pemerintah saat itu melakukan hal-hal yang kurang baik. Karena itu saya perlu suarakan. Mungkin juga karena saya lama menjadi Perdana Menteri, banyak dari mereka yang meminta saya berbuat sesuatu terhadap pemerintahan, baik saat Abdullah Badawi maupun Najib Razak. Cukup efektif. Sekitar 20 juta yang membaca. Sosial media ini lebih kuat dari media massa biasa.

<!--more-->

Dunia Islam. Apa visi Anda?

Di sini ada satu partai Islam. Tapi meski memiliki nama partai Islam, kami tidak sependapat bahwa mereka berjuang untuk Islam. Mereka adalah partai politik yang menggunakan Islam untuk meraih suara. Kalau mereka mau duduk di pemerintahan pusat, mereka harus mendapat dukungan semua kalangan.

Anda menjadi blogger di usia 83. Apa yang ingin Anda sampaikan?

Saya menulis itu karena saya melihat pemerintah saat itu melakukan hal-hal yang kurang baik. Karena itu saya perlu suarakan. Mungkin juga karena saya lama menjadi Perdana Menteri, banyak dari mereka yang meminta saya berbuat sesuatu terhadap pemerintahan, baik saat Abdullah Badawi maupun Najib Razak. Cukup efektif. Sekitar 20 juta yang membaca. Sosial media ini lebih kuat dari media massa biasa.

Soal terorisme. Apa dan bagaimana Malaysia memberantas terorisme?

Banyak hal yang berkenaan dengan terorisme. Pada masa lampau ada komunisme. Tapi rakyat menilai tidak mungkin itu bisa diterima. Untuk sekarang ini banyak hal yang dilakukan dengan propaganda. Mereka pergi ke Suriah. Kami terus mencoba menahan berbagai cara-cara yang ganas yang dilakukan kelompok terorisme. Saya kira belum hal-hal ganas seperti yang terjadi di Indonesia.

Abu Sayyaf posting gambar dari sandera Malaysia di Facebook. thestar.com

Malaysia membatalkan sejumlah proyek besar dengan Cina. Apakah ini karena Cina berkonflik dengan beberapa negara ASEAN ?

Dulu Cina miskin dan takut ketinggalan dengan kita. Tapi sekarang mereka kaya dan berkuasa. Cina banyak memberi bantuan dan proyek, mulai dari jalan dan lain sebagainya. Dengan begitu, setelah bantuan diberikan, negara itu menjadi "lebih rapat" dengan Cina. Penduduk Cina di Malaysia juga banyak sekitar 28 persen. Tapi Cina Malaysia berbeda dengan Cina di tempat lain.

Kami khawatir dengan dasar-dasar negara Cina. Contohnya klaim Laut Cina Selatan. Dalam sejarah tidak pernah disebut mereka adalah pemilik Laut Cina Selatan. Hanya nama saja, ”Laut Cina Selatan”. Tapi mereka seakan-akan punya kuasa untuk menguasai. Kami mencari cara menolak cara-cara dan tuntutan mereka. Tapi kami tidak bisa dengan cara yang langsung. Kami tetap berharap adanya hubungan yang baik. Cina adalah market (pasar) yang besar. Kami tetap menjaga hubungan baik. Tapi kami menolak hal-hal yang tidak menguntungkan. Rezim pemerintahan yang lalu terlalu banyak meminjam uang kepada Cina yang tidak mungkin kami bayar. Setelah kami ambil alih, kami setop proyek-proyek.

Meski proyek-proyek itu dibatalkan, tetap ada cost (biaya). Kami dikenai ganti rugi. Kami terus berunding untuk menurunkan biaya-biaya tersebut, dan jika boleh dihentikan. Utang kepada Cina terlalu besar. Kami akan selesaikan masalah utang ini agar kami lebih bebas bergerak.

Bagaimana ASEAN di masa depan?

Merapatkan hubungan dengan negara-negara ASEAN. Jumlah penduduk ASEAN 600 juta. Ini suatu pasar yang besar. Kalau boleh ASEAN bisa bekerja dalam satu proyek. Misalnya proyek mobil. Kalau itu bisa semua negara ASEAN terlibat. Ambil contoh Boeing. Beberapa bagian dibuat oleh beberapa negara. Bagi Malaysia sendiri sedang masa peralihan industri. Kita perlu untuk meningkatkan itu demi pendapatan mereka. Kami ingin meningkatkan kemampuan mereka. Apa yang dibuat negara maju, kami pun bisa membuatnya juga.

| SUKMA LOPPIES (PUTRA JAYA)

Berita terkait

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 jam lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

5 jam lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

1 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

1 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

1 hari lalu

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

1 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

1 hari lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

2 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

2 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

2 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya