Abu Sayyaf Unggah Video Sandera WNI, Kemenlu: Itu Sudah Sering

Jumat, 22 Februari 2019 06:03 WIB

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, kanan, didampingi Achsanul Habib, Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri, kiri, melakukan konferensi pers. Kamis, 21 Februari 2019. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI bereaksi atas beredarnya rekaman video yang berisi dua WNI yang disandera oleh kelompok radikal Abu Sayyaf di Filipina. Dua WNI itu berasal dari Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yang diculik bersama satu warga negara Malaysia saat sedang bekerja menangkap ikan di perairan Sabah, Malaysia pada 5 Desember 2018.

Menurut Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, Kamis, 21 Februari 2019, rekaman video yang memperlihatkan sandera WNI bukan yang pertama kali terjadi. Namun hal ini sering dilakukan kelompok penculik untuk memberikan tekanan.

Baca: Kementerian Luar Negeri Masih Upayakan Pembebasan 3 Sandera WNI

"Kami berkomunikasi dengan keluarga korban dan pihak-pihak terkait di Malaysia dan Filipina. Perkembangan kasus ini juga sudah disampaikan ke keluarga. Uang tebusan? Itu hal yang tidak pernah kami bahas dengan para penyandera," kata Arrmanatha.

Dua WNI asal Wakatobi yang disandera itu merupakan korban dari kasus penculikan ke 11 di perairan Sabah, Malaysia. Total Indonesia sudah membebaskan 34 WNI yang diculik di Filipina dan 2 orang yang muncul dalam rekaman video ini sedang diupayakan pembebasannya.

Advertising
Advertising

Baca: Kemenlu Tahu Dimana Abu Sayyaf Menahan 3 Sandera WNI

Situs straitstimes.com, pada Rabu, 20 Februari 2019, mewartakan kelompok radikal Abu Sayyaf mengancam akan memenggal kepala satu warga negara Malaysia, Jari Abdulla, 24 tahun, dan dua WNI pencari ikan bernama Heri Ardiansyah, 19 tahun, serta Hariadin, 45 tahun.

Ancaman itu akan dilakukan jika uang tebusan tidak segera diberikan. Ancaman itu disampaikan lewat sebuah rekaman video dan diunggah ke Facebook oleh pengguna bernama Kim Hundin pada jam 5 sore, 14 Februari 2019.

Rekaman video tampak sudah diedit. Dari video itu terlihat, salah seorang sandera WNI diancam dengan sebilah pisau yang terhunus pada lehernya. Sandera itu memohon kepada Presiden Indonesia serta tim negosiator dari Indonesia agar membantu pembebasannya.

Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

22 jam lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

23 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

1 hari lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

1 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

6 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

8 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

8 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

9 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya