Putra Mahkota Arab Saudi Bebaskan 2000 Tahanan Pakistan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 19 Februari 2019 09:45 WIB

PM Pakistan Imran Khan menyambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada saat kedatangannya di Islamabad.[Saudi Press Agency/Awsaat]

TEMPO.CO, Islamabad – Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, memerintahkan pembebasan segera 2.107 warga Pakistan yang dipenjara.

Baca:

Perintah MBS ini, begitu pangeran biasa dipanggil, dikeluarkan untuk mengabulkan permintaan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan.

“Dalam pembicaraan lanjutan, PM Khan juga meminta MBS untuk secara pribadi melakukan intervensi membantu sekitar 2.5 juta warga Pakistan yang tinggal di kerajaan dan mungkin mengalami kesulitan,” begitu dilansir Aljazeera pada Senin, 18 Februari 2019.

Advertising
Advertising

Baca:

MBS tiba di Pakistan pada Ahad, 17 Februari 2019, dalam kunjungan resmi dua hari. Seperti dilansir Reuters, MBS menandatangani investasi senilai US$20 miliar atau sekitar Rp282 triliun. Investasi ini meliputi bidang pengolahan minyak, petrokimia, pembangkit listrik, energi alternatif dan olah raga.

Nasib ribuan pekerja Pakistan yang dipenjara di berbagai negara Timur Tengah merupakan isu sensitif di Pakistan. Ada persepsi mereka adalah para buruh miskin yang tidak memiliki akses terhadap bantuan legal.

Baca:

Sejumlah besar orang Pakistan datang ke Timur Tengah setiap tahun. Kebanyakan bekerja di lokasi konstruksi atau sebagai pembantu rumah tangga. Uang penghasilan yang mereka kirim ke negaranya membantu perekonomian Pakistan.

Kunjungan MBS ini menandai menguatnya hubungan dua negara sekutu, yang telah terbangun sejak lama. Arab Saudi, yang kaya akan minyak,. kerap membantu perekonomian Pakistan. Sebaliknya, Pakistan membantu dengan mengirimkan pasukan militer ke Arab Saudi untuk menjaga keluarga kerajaan dan meningkatkan pelatihan.

Baca:

Pengaruh keluarga kerajaan Arab Saudi, yang menjadi penjaga dua bangunan suci Islam, terasa meluas di Pakistan, yang merupakan negara konservatif dengan jumlah populasi sekitar 208 juta orang.

Lembaga Human Rights Watch merilis hasil investigasi pada Maret 2018 mengenai warga Pakistan yang dipenjara di Arab Saudi. “Hasil investigasi itu menunjukkan pelanggaran proses penanganan hukum oleh sistem hukum kriminal Arab Saudi dan pengadilannya,” begitu dilansir Aljazeera.

Pelanggaran itu termasuk seperti penahanan warga Pakistan hingga berlama-lama tanpa adanya tuduhan yang jelas atau proses pengadilan, tidak adanya bantuan hukum, dan tersangka mengalami tekanan untuk mengaku dan mendapat hukuman sesuai waktu yang telah ditetapkan. Ini terjadi dengan alasan untuk menghindari proses penahanan tanpa pengadilan yang bertele-tele.

Berita terkait

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

6 hari lalu

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

Setidaknya 5 negara laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC. Negara mana saja? Sejauh mana kewenangan ICC bisa menanganinya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

7 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

13 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

14 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

23 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

25 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Kemenangan Prabowo Gibran, Putra Mahkota Arab Saudi Ucapkan Selamat

38 hari lalu

KPU Tetapkan Kemenangan Prabowo Gibran, Putra Mahkota Arab Saudi Ucapkan Selamat

Pesan Putra Mahkota Arab Saudi dikirimkan setelah KPU secara resmi mengumumkan Prabowo Gibran sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

48 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

53 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

55 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya