Mahathir Sebut Kunci Kemajuan Malaysia, Apa itu?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 18 Februari 2019 15:48 WIB

PM Malaysia Mahathir menerima perwakilan berbagai agama di kantornya di Putrajaya pada 11 Januari 2019 seperti Budha, Hindu, Kristen, Sikh, dan Tao. Facebook

TEMPO.CO, Seremban – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengungkap kunci kemajuan negaranya.

Baca:

Mahathir mengatakan sikap toleran yang dipraktekkan semua warga Malaysia menjadi kunci pembangunan dan kedamaian di negara multietnis, yang didominasi etnis Melayu ini. Etnis Cina dan India menempati urutan kedua dan ketiga terbanyak di negara ini.

“Jumlah orang yang menghadiri Tahun Baru Imlek pada open house malam ini contohnya menjadi bukti bahwa hubungan baik di antara orang Malaysia tidak hanya pada level pemimpin tapi juga pada semua level masyarakat,” kata Mahathir seperti dilansir Malay Mail pada Ahad, 17 Februari 2019.

Advertising
Advertising

Baca:

Mahathir mengatakan ini saat meluncurkan acara open house Tahun Baru Imlek 2019 di Dataran Centrio pada Ahad pekan lalu. Acara ini juga dihadiri istrinya Siti Hasmah Mohd Ali. Acara ini juga dihadiri Deputi PM Wan Azizah Wan Ismail, Menkeu Lim Guan Eng, Menteri Seni, Budaya dan Pariwisata Mohamaddin Ketapi.

Menurut Mahathir, meskipun Malaysia merupakan negara multietnis, tidak ada sikap bermusuhan terhadap satu sama lain. Namun, masyarakat terlihat bekerja sama dalam merayakan budaya dan festival agama yang lain.

Baca:

“Merayakan festival agama atau budaya dari masyarakat lain tidak berarti kita mengubah agama kita. Faktanya, agama mengizinkan ini. Itu sebabnya kita bisa hidup damai dan harmoni dan negara kita terus berkembang,” kata dia.

Namun, Mahathir memberi contoh ada negara yang memiliki agama mayoritas namun tidak bisa hidup rukun meskipun hanya karena ada perbedaan kecil. “Jadi banyak terjadi serangan roket dan bom,” kata dia.

Mahathir mengatakan dia meminta masyarakat terus mempraktekkan persatuan dan toleransi ras dan antar-agama. “Kita mendapatkan keuntungan sangat besar karena memiliki masyarakat yang multi-ras. Ini menjadi alasan kita menjadi Truly Asia. Dunia juga mengakui Malaysia sebagai Truly Asia,” kata dia.

Baca:

Mahathir mengatakan kesejahteraan dan kedamaian yang dirasakan masyarakat saat ini membuat mereka bisa berkontribusi lebih banyak dalam pengembangan negara dan bergerak lebih cepat dibandingkan negara lain.

“Itu sebabnya mengapa Malaysia harus bersyukur bukan karena ada ras dan agama lain di negara ini tapi karena kita hidup damai dan harmoni dan membangun negara dengan cara kita,” kata dia.

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

16 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

4 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya