Kuil Setan Protes Tak Diundang Berdoa di Rapat Dewan Kota

Minggu, 17 Februari 2019 21:09 WIB

Pendiri Kuil Setan di Salem, AS, Lucien Greaves

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Kuil Setan di Salem, Massachusetts, Amerika Serikat mengajukan keluhan resmi kepada Komisi Massachusetts Melawan Diskriminasi terhadap Dewan Kota.

Penyebabnya, menurut pendiri Kuil Setan di Salem, Lucien Greaves, Dewan Kota tidak memberi kesempatan untuk berdoa pada pembukaan pertemuan Dewan Kota.

Baca: Tersangka Pembunuh Berantai Pemuja Setan di Kolombia Ditangkap

Advertising
Advertising

Dewan Kota Massachusetts menolak permohonan Kuil Setan karena orang yang berdoa pada pembukaan pertemuan sudah dijadwalkan lewat undangan. Dan, Dewan Kota dapat memilih siapa yang menurut mereka sesuai.

"Ide mengenai kebijakan hanya undangan bukan diskriminasi adalah tidak masuk akal. Ini definisi yang sangat diskriminatif," kata Greaves, seperti dikutip dari The Boston Herald.com, 14 Februari 2019.

Baca: Pemimpin Kuil Setan Takut kepada Wapres AS Mike Pence, Alasannya?

Konselor Annisa Essaibi George melalui juru bicara mengatakan dirinya tidak pernah mengatakan anggota Kuil Setan tidak dibolehkan menyampaikan doa di pertemuan.

"Dia hanya mengundang rohaniwan berdasarkan hubungan personal yang dia miliki dengan mereka atau jika mereka secara langsung terkait dengan pekerjaan yang dia lakukan," kata Malaika Lucien, juru bicara George.

Kuil Setan berpendapat bahwa praktek membuka pertemuan publik dengan doa dianggap sah oleh Mahkamah Agung pada tahun 2014. Peraturan ini membuat jelas bahwa pemerintah kota terbelenggu dengan cara pandang diskriminasi dalam menentukan agama yang boleh berdoa atau mereka bebas memilih agama yang mereka lebih suka.


Baca: Demi Muslim, Kuil Setan Rela Pasang Badan, Ini Kisahnya

Kuil Setan didirikan pada tahun 2013. Kelompok ini menggambarkan dirinya sebagai tidak percaya Tuhan, organisasi religius yang memandang setan sebagai pemberontak abadi, penyelidik tercerahkan dan kebebasan pribadi daripada dewa atau makhluk supernatural.

Kuil Setan memiliki misi untuk mendorong kebajikan dan empati di antara semua manusia, menolak tirani otoritas, menganjurkan akal sehat praktis dan keadilan, dan diarahkan oleh hati nurani manusia untuk melakukan pengejaran mulai yang dibimbing oleh kehendak pribadi.

Berita terkait

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

18 hari lalu

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

29 hari lalu

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Baca Selengkapnya

Begini Ketentuan dan Bunyi Pasal Penistaan Agama yang Menjerat Panji Gumilang

36 hari lalu

Begini Ketentuan dan Bunyi Pasal Penistaan Agama yang Menjerat Panji Gumilang

Panji Gumilang dijerat Pasal Penodaan Agama, penghinaan terhadap agama di Indonesia masih mengacu pada Pasal 156a KUHP.

Baca Selengkapnya

Mangkrak 20 Tahun, Apa Itu RUU PPRT yang Belum Juga Disahkan DPR?

53 hari lalu

Mangkrak 20 Tahun, Apa Itu RUU PPRT yang Belum Juga Disahkan DPR?

Dua dekade RUU Perindungan Pekerja Rumah Tangga mangkrak tidak disahkan. Ini penjelasan mengenai RUU PPRT.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

55 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya

Tentara Perempuan Ukraina Berperang di Dua Front: Melawan Rusia dan Diskriminasi di Militer

55 hari lalu

Tentara Perempuan Ukraina Berperang di Dua Front: Melawan Rusia dan Diskriminasi di Militer

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Oktober lalu bahwa hampir 43.000 tentara perempuan saat ini bertugas di militer.

Baca Selengkapnya

Malaysia Menang Terkait Isu Diskriminasi Uni Eropa terhadap Sawit di WTO

56 hari lalu

Malaysia Menang Terkait Isu Diskriminasi Uni Eropa terhadap Sawit di WTO

Malaysia memenangkan gugatan di WTO melawan tindakan diskriminasi Uni Eropa terhadap produk biofuel dari minyak sawit.

Baca Selengkapnya

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

19 Februari 2024

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

Marie Thomas dikenal sebagai dokter perempuan pertama. Ia melalui diskriminasi saat sekolah kedokteran

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur, Presiden yang Mencabut Inpres Larangan Merayakan Imlek

8 Februari 2024

Mengenang Gus Dur, Presiden yang Mencabut Inpres Larangan Merayakan Imlek

Presiden Gus Dur mencabut instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 pada era Presiden Soeharto yang melarang perayaan Imlek.

Baca Selengkapnya

Universitas Harvard Dikomplain Diduga Diskriminasi Mahasiswa Muslim

8 Februari 2024

Universitas Harvard Dikomplain Diduga Diskriminasi Mahasiswa Muslim

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat mengusut komplain bahwa Universitas Harvard terlibat dalam diskriminasi mahasiswa muslim pendukung Palestina.

Baca Selengkapnya