Apple dan Google Diminta Hapus Aplikasi Pelacak Perempuan Saudi

Kamis, 14 Februari 2019 11:30 WIB

Sabina dan Alaa, dua mahasiswa yang menggunakan niqab atau cadar, saat bersantai di sebuah taman di Kopenhagen, Denmark, 17 Juli 2018. Pada Mei lalu, parlemen Denmark mengikuti kebijakan Prancis dan beberapa negara Eropa lain, mengesahkan undang-undang larangan bercadar. REUTERS/Andrew Kelly

TEMPO.CO, Jakarta - Apple dan Google ditekan untuk menghapus sebuah aplikasi di Arab Saudi yang memungkinkan para suami melacak keberadaan istri dan anak-anak perempuan mereka. Permintaan itu disampaikan lewat sepucuk surat oleh Senat Amerika Serikat Ron Wyden kepada CEO dua perusahaan teknologi raksasa itu.

Dikutip dari aljazeera.com, Kamis, 14 Februari 2019, Wyden meminta App Store dan Google Play Store untuk berhenti mempromosikan portal Kerajaan Arab Saudi bernama Absher yang bisa digunakan untuk terus memata-matai dan mengontrol perempuan. Aplikasi itu disebut Wyden menjijikkan.

Baca: Perempuan Arab Saudi Kini Peroleh Putusan Cerai via SMS

Aplikasi Absher dapat di unggah dengan gratis di App Store dan Google Play Store. Melalui aplikasi ini warga negara Arab Saudi dan penduduk di negara itu bisa mengakses sejumlah layanan, termasuk mendapatkan sebuah pasport, akte lahir atau membayar denda tilang. Akan tetapi, aplikasi ini juga memungkinkan laki-laki di Arab Saudi secara spesifik mengetahui kapan dan dimana perempuan-perempuan dewasa bepergian, termasuk istri dan anak-anak perempuan mereka yang belum menikah.

Cara kerja aplikasi ini yakni sebuah fitur pesan singkat akan mengirimkan pesan kepada si laki-laki ketika istri atau anak-anak perempuan mereka yang belum menikah menggunakan pasport mereka saat melintasi perbatasan atau konter imigrasi di bandara.

Advertising
Advertising

Baca: 5 Aktivis Perempuan Arab Saudi Terancam Dipenggal Kepala

“Ini berita yang menyakitkan ketika Riyadh berupaya membatasi perempuan-perempuan Arab Saudi, tetapi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat harus bisa memfasilitasi patriaki Kerajaan Arab Saudi,’ kata Wyden dalam suratnya yang ditujukan kepada Tim Cook – CEO Apple dan Sundar Pichai – CEO Google.

Menurut Wyden dengan membiarkan aplikasi itu tetap aktif, maka Apple dan Google telah mempermudah laki-laki Arab Saudi dalam mengendalikan keluarga mereka lewat ponsel pintar dan bisa melarang pergerakan mereka.

Data di situs Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi memperlihatkan aplikasi Absher ditujukan bagi individu dan bisnis dan sudah diunduh lebih dari 11 juta kali. Hal ini dibenarkan oleh Google yang menyebut aplikasi Absher sudah diunduh jutaan kali, sedangkan Apple mengaku tak punya data berapa kali Absher diunduh.

Selain Wyden, kelompok HAM Human Rights Watch dan Amnesty Internasional juga resah dengan aplikasi ini. Mereka tak bisa mengesampingkan kegelisahan atas sikap Apple dan Google yang masih menjadi ‘tuan rumah’ aplikasi ini.

“Kami menyerukan kepada Google dan Apple untuk mengevaluasi risiko pelanggaran HAM perempuan yang difasilitasi oleh aplikasi ini,” tulis Amnesty Internasional yang dipublikasi oleh Washington Post, Selasa, 12 Februari 2019.

Amnesty Internasional juga menulis penggunaan aplikasi Absher bisa membatasi ruang gerak perempuan yang secara tak langsung menyoroti diskriminasi perempuan di bawah sistem perwalian. Lembaga HAM itu menyerukan reformasi HAM yang sepenuhnya di Arab Saudi dan bukan hanya reformasi di bidang sosial ekonomi.

Berita terkait

Menag Yaqut Ingatkan Jemaah Haji Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi: Bisa Capai 50 Derajat

17 jam lalu

Menag Yaqut Ingatkan Jemaah Haji Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi: Bisa Capai 50 Derajat

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengimbau jemaah haji menjaga kesehatan untuk mengantisipasi cuaca panas di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Catat Ini Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

21 jam lalu

Catat Ini Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

Penempatan akomodasi jemaah haji Indonesia di Madinah berada pada wilayah Markaziyah Syimaliyah, Markaziyah Gharbiyah, dan Markaziyah Janubiyah.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

1 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bocoran Terbaru Ungkap Apple Kembangkan Macbook dan iPhone Lipat

1 hari lalu

Bocoran Terbaru Ungkap Apple Kembangkan Macbook dan iPhone Lipat

Bocoran terbaru mengungkap bahwa Apple sedang bersiap memproduksi perangkat Macbook dan iPhone yang bisa dilipat.

Baca Selengkapnya

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

1 hari lalu

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

Tahun ini, Indonesia mendapat 241.000 kuota haji, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

1 hari lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

1 hari lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

1 hari lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya