Komisi Penyiaran Thailand Tutup Saluran TV Pro Thaksin

Rabu, 13 Februari 2019 10:29 WIB

Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.Tempo/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa minggu menjelang pemilu Thailand, lembaga telekomunikasi Thailand pada hari Selasa menutup izin operasi saluran televisi yang terkait dengan mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Komisi Penyiaran Nasional mengatakan penutupan ini dilakukan dengan alasan kekhawatiran keamanan nasional.

Dua program di Voice TV, Tonight Thailand dan Wake Up News, menyebarkan informasi yang menyebabkan kebingungan dan perpecahan publik, kata Komisi Penyiaran Nasional Thailand, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Baca: Putri Ubolratana Rajakanya Didiskualifikasi dari Pemilu Thailand

"NBTC memerintahkan Voice TV untuk meningkatkan diri dengan penangguhan lisensi operasi selama 15 hari," kata Perapong Manakit, salah satu komisaris, dikutip dari Reuters, 13 Februari 2019.

Pemilihan 24 Maret, mengadu Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha yang pro militer dan royalis terhadap gerakan populis yang dipimpin oleh Thaksin dan para pengikutnya, akan menjadi yang pertama sejak kudeta militer 2014 dan datang di tengah kekhawatiran atas upaya junta untuk membungkam lawan.

Advertising
Advertising

Voice TV dimiliki oleh dua anak Thaksin, yang digulingkan dalam kudeta pada tahun 2006 dan yang telah hidup di pengasingan sejak 2008 untuk menghindari tuduhan korupsi yang katanya termotivasi secara politis.

Thaksin Shinawatra. REUTERS/Samrang Pring

Takorn Tantasith, sekretaris jenderal komisi penyiaran, mengatakan pelanggaran itu bertentangan dengan undang-undang penyiaran televisi, khususnya bagian yang menyangkut keamanan nasional dan perdamaian dan ketertiban.

Beberapa episode yang disebutkan dalam salinan perintah NBTC, yang diterbitkan oleh Voice TV, menampilkan wawancara dengan dua kandidat perdana menteri dari partai Pheu Thai Thaksin.

Voice TV sebelumnya telah ditutup dua kali, dua hari sebelum kudeta 2014, yang menjatuhkan saudara perempuan Thaksin, Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, dan pada 2017.

Baca: Parpol Usung Putri Raja Thailand Jadi Calon PM Terancam Dihukum

Kepala eksekutifnya, Mekin Petchplai, menyebut perintah penutupan itu "tidak adil", dan mengatakan saluran itu akan mengajukan banding dan menuntut ganti rugi 100 juta baht lebih atau Rp 45 juta.

"Ketika pemilu Thailand akan digelar dalam beberapa minggu lagi, (langkah seperti ini) harus berhenti karena orang-orang membutuhkan berita yang berkualitas dan menyeluruh untuk menginformasikan keputusan mereka tentang pemungutan suara," kata kepala eksekutif Voice TV.

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

18 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Ketahui 6 Perbedaan Smart TV dan Android TV Sebelum Membeli

1 hari lalu

Ketahui 6 Perbedaan Smart TV dan Android TV Sebelum Membeli

Jika Anda bingung memilih antara Smart TV dan Android TV, ketahui perbedaan Smart TV dan Android TV sebelum memutuskan membeli.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

4 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

7 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya