Dua Kapal Penghancur Amerika Datangi Laut Cina Selatan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 11 Februari 2019 15:00 WIB

Kapal perang AS, USS Decatur (kiri) berusaha menghindari tabrakan dengan kapal perang Cina di Laut Cina Selatan pada Ahad, 30 September 2018. GCCaptain.com via ABC News

TEMPO.CO, Washington – Dua kapal perang Amerika Serikat berlayar dekat kepulauan yang diklaim Cina sebagai wilayahnya di Laut Cina Selatan pada Senin, 11 Februari 2019.

Baca:

Langkah ini menimbulkan kemarahan Beijing di saat hubungan kedua ekonomi terbesar dunia semakin menegang.

Beijing dan Washington terlibat dalam perang dagang dan sedang berusaha mencapai kesepakatan menjelang tenggat 1 Mare 2019.

Advertising
Advertising

Jika tenggat ini terlewati, AS bakal mengenakan kenaikan tarif impor dari 10 persen menjadi 25 persen untuk impor dari Cina senilai US$200 miliar atau sekitar Rp2.00 triliun.

Baca:

“Dua kapal penghancur AS, yang dilengkapi dengan rudal terpandu, berlayar dalam 12 mil di kawasan Mischief Reef di Kepulauan Spratly,” kata seorang pejabat AS seperti dilansir Reuters pada Senin, 11 Februari 2019.

Operasi militer ini merupakan upaya terbaru dari AS untuk melawan upaya Beijing membatasi kebebasan navigasi di kawasan laut strategis ini. Cina, Jepang, dan sejumlah AL dari negara ASEAN beroperasi di kawasan ini.

CNN melansir dua kapal perang itu sebagai USS Spruance dan USS Preble. “Operasi itu untuk menantang klaim maritim dan mempertahankan akses di jalur laut sesuai hukum internasional,” kata Cmdr Clay Doss, juru bicara Armada ke 7 AL AS.

Baca:

Cina mengklaim nyaris semua wilayah Laut Cina Selatan dan kerap mengecam AS dan sekutu yang mengirim kapal perang di kawasan ini.

AS mengecam langkah Beijing melakukan militerisasi di kawasan Laut Cina Selatan ini, yang dilakukan dengan cara membangun instalasi militer dan pulau buatan.

Pemerintah Cina membela kebijakan pembangunan pulau buatan itu dan menuding AS meningkatkan ketegangan dengan mengirim kapal perang dan pesawat militer berulang kali ke kawasan Laut Cina Selatan.

Baca:

Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Taiwan dan Malaysia ikut mengajukan klaim kepemilikan sebagian wilayah laut ini.

Reuters melansir juru bicara Kemenlu Cina, Hua Chunying, mengungkapkan kemarahan Cina dengan aksi dua kapal penghancur AS hari ini. “Kapal itu masuk ke wilayah Laut Cina Selatan tanpa permisi,” kata Chunying.

Berita terkait

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

10 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

13 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

15 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

18 jam lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

1 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya