Ayatullah Khamenei Sebut 'Death to America' untuk Trump

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 9 Februari 2019 08:43 WIB

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Sky.com

TEMPO.CO, Dubai – Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei atau biasa disebut Ayatullah Khamenei, mengatakan rakyat akan terus meneriakkan ‘kematian bagi Amerika’ selama Washington melanjutkan kebijakan bermusuhan.

Baca:

Slogan itu ditujukan kepada Presiden Donald Trump dan beberapa pemimpin AS bukan kepada bangsa Amerika.

“Sepanjang Amerika melanjutkan kejahatannya, bangsa Iran tidak akan meninggalkan slogan ‘kematian bagi Amerika’,” kata Ali Khamenei dalam pertemuan dengan para perwira Angkatan Udara Iranm yang menandai peringatan 40 tahun Revolusi Islam Iran, seperti dilansir Reuters pada Jumat, 8 Februari 2019 mengutip situs resmi pemerintah Iran.

Advertising
Advertising

Baca:

Ayatullah mengatakan slogan itu bermakna,”Kematian bagi Trump, John Bolton, dan Pompeo. Itu berarti kematian bagi para penguasa Amerika.” John Bolton adalah penasehat keamanan nasional Gedung Putih, dan Mike Pompeo adalah menteri Luar Negeri, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur CIA.

Media Aljazeera melansir kutipan dari pernyataan Ayatullah bahwa,”Kami tidak memusuhi bangsa Amerika.” Dia mengatakan ini menanggapi pidato State of the Union oleh Trump di Gedung Capitol Hill di hadapan sesi gabungan DPR dan Senat AS dari Partai Demokrat dan Republik pada Selasa, 5 Februari 2019.

Baca:

Saat itu, Trump mengatakan,”Kita tidak akan mengalihkan mata kita dari rezim yang meneriakkan kematian bagi Amerika.”

Amerika dan Iran sedang terlibat dalam konflik setelah Presiden Trump menarik negaranya keluar dari Perjanjian Nuklir Iran, yang awalnya didukung enam negara, pada 2015. Trump lalu mengenakan sanksi ekonomi seperti melarang negara lain membeli minyak Iran, dan penggunaan dolar oleh negeri mullah itu. Ini berdampak pada perekonomian Teheran.

Meski Trump menarik AS dari perjanjian itu, negara Eropa seperti Jerman, Inggris, dan Prancis tetap mendukung pelaksanaannya. Rusia dan Cina juga tetap berada di dalam perjanjian nuklir ini.

Baca:

Belakangan, beberapa negara Eropa membuat mekanisme perdagangan dengan sistem barter penjualan minyak Iran dengan impor barang dari Eropa untuk mengatasi sanksi ekonomi AS.

Meski begitu, Khamenei menilai negara Eropa tidak bisa dipercaya. “Saya merekomendasikan kita tidak mempercayai negara Eropa seperti Amerika. Kami tidak mengatakan jangan memiliki kontak dengan mereka, tapi isu ini soal kepercayaan.”

Baca:

Meski mendukung program nuklir Iran, Uni Eropa mulai mengkritik program rudal balistik Iran, yang disebut bisa mencapai sebagian wilayah Eropa.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

2 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

3 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

5 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

5 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

7 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya