Peran Para Pelaku Teror Bom Bunuh Diri di Katedral Filipina

Kamis, 7 Februari 2019 05:05 WIB

Situasi Katedral Our Lady of Mount Carmel atau Katedral Jolo, Sulu, Filipina, setelah serangan bom bunuh diri.[Rappler]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Filipina mengumumkan pelaku utama teror bom di katedral Jolo, Sulu, yang bernama Alias Kamah menyerah bersama empat pelaku lain.

"Saya senangbisa mengumumkan penyerahan diri Kammah Pae dan 4 orang lain, yang berperan dalam insiden ini," kata Kepala Kepolisian Filipina (PNP) Oscar Albayalde Senin kemarin, dikutip dari Rappler, 6 Februari 2019.

Kamah yang memiliki nama lengkap Kammah Pae diduga sebagai salah satu penduduk lokal yang membantu pembom bunuh diri katedral.

Seorang pria yang diyakini sebagai Kamah, terlihat dalam rekaman CCTV, berada di lokasi ledakan.

Pria dalam rekaman CCTV diduga hanya seorang mahasiswa dan bukan Kamah, tetapi polisi mengatakan yakin Kamah menjadi tersangka utama, mengutip intelijen.

Advertising
Advertising

"Tersangka benar-benar Kamah karena kami memburunya beberapa hari yang lalu dan bertempur...Kamah telah mengancam katedral ini sejak ia kembali dari Sabah," kata Albayalde.

Pasukan militer Filipina baku tembak dengan militan - militan kelompok garis keras pada Sabtu, 2 Februari 2019 atau sepekan setelah serangan bom di gereja katedral Jolo. Sumber: Ben Hajan/EPA/aljazeera.com

Kamah sebelumnya diidentifikasi sebagai saudara pemimpin Abu Sayyaf, Surakah Ingog, yang meninggal pada Agustus 2018.

Polisi dan militer bertemu Kamah dalam operasi militer pada 29 Januari, tetapi dia melarikan diri setelah baku tembak yang menewaskan salah satu temannya.

Sementara empat pelaku lainnya yang telah diidentifikasi adalah Albaji Kisae Gadjali alias Awag, Rajan Bakil Gadjali alias Radjan, Kaisar Bakil Gadjali alias Isal, Salit Alih alias Papong

Kelima tersangka diduga menyerah karena "operasi pengejaran besar-besaran" oleh polisi dan militer setelah teror bom Katedral Our Lady of Mount Carmel of the Apostolic Vicariate, Jolo, Sulu, selatan Filipina.

Peran Pelaku dalam Pemboman Katedral Jolo

<!--more-->

Albayalde mengatakan lima orang ini adalah salah satu dari 22 orang kelompok Abu Sayyaf yang mengatur pemboman bunuh diri yang dilakukan oleh orang asing.

Albayalde mengatakan bahwa dari 22 ini, dalangnya adalah pemimpin Abu Sayyaf Hatib Hajan Sawadjaan. Kamah, sementara itu, diyakini sebagai bagian dari tim yang mengawal para pelaku bom bunuh diri.

Menurut Albayalde, plot bom dimulai pada 8 Januari, ketika Muksin dan Usman tertentu mencoba untuk merakit perangkat peledak improvisasi (IED) di Latih di kota Patikul, Sulu. Keduanya kemudian "mengabaikan" upaya itu.

Baca: Bom Gereja di Filipina, Menlu: Tunggu Identifikasi Pelaku Selesai

Empat hari kemudian pada 12 Januari, Usman dan Muksin bertemu dengan Sawadjaan, yang memberi mereka dana untuk merakit bom lagi.

Beberapa minggu kemudian pada 24 Januari, pasangan suami istri asal Asia yang tidak dikenal berlayar ke Jolo melalui perahu.

Setelah tiba, pasangan itu naik sepeda roda tiga ke pompa bensin Caltex di Barangay Tiam di mana mereka bertemu tersangka yang kini ditangkap tersangka Papong, Awag, dan Radjan. Kelompok itu kemudian pergi dengan menaiki jeepney (bus populer Filipina) yang diyakini milik Awag.

Polisi mengatakan kelompok itu terlihat dengan 5 anak laki-laki yang diyakini anak di bawah umur.

Kelompok yang naik jeepney kemudian konon bertemu Kamah, Barak, Usman dan Makrim sebelum melanjutkan ke Sitio Bastiong, Barangay Langub di Patikul, Sulu.

Di daerah berhutan sitio, pasangan itu dan para tersangka lainnya diduga berkumpul dengan tersangka dalang Sawadjaan untuk merencanakan pemboman.

Sehari sebelum pengeboman, pasangan itu pergi ke Barangay Latih di Patikul, dikawal oleh Usman, Barak, dan 9 pria tak dikenal lainnya. Pasangan itu kemudian naik jip Awag lagi, kali ini menuju Jolo.

Pada 27 Januari, seorang perempuan diduga meledakkan bom bunuh diri pertama pada pukul 8.48 pagi, kemudian suaminya meledakkan bom bunuh diri kedua di pintu masuk gereja beberapa menit kemudian.

Dugaan Keterlibatan Pihak Asing

Kepolisian sedang menunggu hasil tes DNA dua mayat tak dikenal yang ditemukan di wilayah Katedral Jolo untuk mengkonfirmasi teori mereka.

Masih ada hasil, kata Albayalde, karena sampel DNA harus dikirim ke Camp Crame di Kota Quezon untuk tes.

Baca: Senator Filipina Kecam Duterte, Pernyataan Soal Bom Tergesa-gesa

Presiden Rodrigo Duterte pertama kali mengungkapkan temuan intelijen bahwa ledakan kembar Sulu itu adalah bom bunuh diri.

Mengutip berbagai laporan intelijen, Menteri Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah Eduardo Ano dan Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan para tersangka itu adalah orang Indonesia atau Yaman.

Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano mengatakan ada dugaan keterlibatan WNI bernama Abu Huda dan istrinya, yang belum diidentifikasi. Dugaan Ano merujuk pada bukti dan kesaksian. Ano juga menyatakan teror Jolo memiliki pola yang sama dengan teror di Indonesia.

Baca: Masih Investigasi, KBRI: Belum Ada Bukti WNI di Teror Bom Jolo

Menurut rilis KBRI Manila yang diterima Tempo, 5 Februari 2019, Western Mindanao Command (Westmincomd) saat ini masih melakukan investigasi dan belum menyatakan validitas pernyataan Mendagri Ano. Pihak KBRI juga menyatakan nota protes atas pernyataan Eduardo Ano sebelum hasil investigasi keluar.

Albayalde menambahkan selama briefing bahwa mereka ragu orang Filipina melakukan pemboman karena bentrok dengan "budaya" negara itu. Dia mengatakan ini kemungkinan besar akan dieksekusi oleh orang asing.

"Sudah ada (kehadiran) pelaku bom bunuh diri di negara kita. Mereka diimpor oleh ISIS. Kami tidak memilikinya di sini," kata Kepala Kepolisian Filipina, Albayalde, terkait dugaan keterlibatan orang asing dalam teror bom bunuh diri katedral Jolo.

Berita terkait

5 Film Horor Indonesia yang Tayang Mei 2024

1 hari lalu

5 Film Horor Indonesia yang Tayang Mei 2024

Mei 2024 menjadi bulan film horor, sejumlah film Indonesia dengan genre itu akan tayang

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

3 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

4 hari lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

7 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

7 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

8 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

14 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

14 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya