Ratu Elizabeth II Bakal Direlokasi Jika Negosiasi Brexit Ricuh

Senin, 4 Februari 2019 09:45 WIB

Ratu Elizabeth, 92 tahun, pada Senin, 24 Desember 2018 waktu Inggris, menyampaikan pesan Natal agar masyarakat saling menghormati. Sumber: John Stillwell/AP/news.com.au

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris menghidupkan kembali rencana darurat era perang dingin untuk merelokasi Ratu Elizabeth II jika terjadi kerusuhan di London terkait carut-marut negosiasi Brexit. Dua sumber di pemerintah Inggris mengatakan tindakan ini akan dilakukan jika Inggris mengalami gangguan serius dalam proses keluarnya dari Uni Eropa atau Brexit pada bulan depan.

"Rencana - rencana evakuasi darurat ini pernah diujikan pada era perang dingin dan sekarang telah dievaluasi lagi apabila ada gangguan karena tidak adanya kata sepakat dalam negosiasi Brexit," tulis Sunday Times pada Minggu, 3 Februari 2019, berdasarkan keterangan dua sumber, yang keberatan dipublikasi identitasnya.

Inggris juga telah mempelajari sejumlah rencana untuk memindahkan keluarga kerajaan, termasuk Ratu Elizabeth II ke lokasi yang jauh dari ibu kota London.

Baca: Brexit di Ujung Tanduk, Kekacauan Ekonomi Mengancam Inggris

Foto resmi sesudah Pernikahan Pangeran Charles dan Camilla, bersama keluarga besarnya, termasuk Pangeran Harry dan William, Tom dan Laura Parker Bowles, Ratu Elizabeth II dan suaminya di Windsor, 2005. Hugo Burnand/Pool/Getty

Advertising
Advertising

Baca: Apa Saja yang Akan Terjadi di Inggris Jika Brexit Gagal?

Dikutip dari reuters.com, Senin, 4 Februari 2019, pemerintah Inggris masih terseok-seok dalam mendapatkan dukungan anggota parlemen terkait masa transisi Inggris keluar dari Uni Eropa. Inggris harus sudah angkat kaki dari lembaga terbesar di Benua Biru itu per 29 Maret 2019. Pemerintah Inggris serta para pengusaha negara itu sekarang sedang mempersiapkan rencana lain jika tidak tercapai kata sepakat aturan hubungan Inggris dan Uni Eropa pasca-Brexit.

Para pengusaha Inggris telah memperingatkan akan kemungkinan gangguan. Sebab proses Brexit yang berbelit-belit telah menyebabkan keterlambatan ekspor barang-barang dari Uni Eropa ke Inggris karena prosedur baru pengecekan bea cukai. Sudah muncul pula kekhawatiran akan kurangnya pasokan makanan dan obat-obatan.

Sebelumnya dalam pidato tahunannya Januari lalu, Ratu Elizabeth II, 92 tahun, secara tak langsung menyerukan kepada para politikus agar mencapai kata sepakat dalam proses Brexit. Dai Davies, mantan polisi perlindungan keluarga kerajaan mengatakan Ratu Elizabeth II memang sebaiknya di relokasi jika terjadi kerusuhan di London.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

3 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

5 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

5 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya