Cina Menentang Amerika Serikat Keluar dari Pakta Senjata Nuklir

Minggu, 3 Februari 2019 10:00 WIB

Komponen sistem rudal jelajah SSC-8 / 9M729 dipajang di Patriot Expocentre dekat Moskow, Rusia, 23 Januari 2019. REUTERS / Maxim Shemetov

TEMPO.CO, Jakarta - Cina buka suara terkait keputusan Amerika Serikat menarik diri dari Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh atau INF. Menurut Beijing, Washington sebaiknya menyelesaikan perbedaan yang timbul dengan Rusia lewat dialog, bukannya mengancam menarik diri dari kesepakatan.

Dikutip dari reuters.com, Minggu, 3 Februari 2019, Kementerian Luar Negeri Cina menilai Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh berperan sangat penting karena ini adalah pengendali antar senjata dua negara besar. Beijing menentang sikap Amerika Serikat menarik diri dari pakta tersebut dan mendesak dua negara yang terlibat dalam perjanjian pengendalian senjata itu agar mengatasi perbedaan yang muncul dengan sepatutnya melalui sebuah dialog.

Baca: Amerika Serikat Ingin Tarik Diri dari Pakta Senjata Nuklir

“Ini adalah sebuah pakta bilateral pengendalian senjata yang sangat penting dan pelucutan senjata. Ini pakta yang bagus yang mengendalikan rudal jarak jauh demi peningkatan hubungan antar kedua negara, memperkuat perdamaian internasional dan kawasan serta menjaga keseimbangan global dan stabilitas,” tulis Kementerian Luar Negeri Cina dalam situs resmi mereka, Sabtu, 2 Februari 2019, waktu setempat.

Baca: Balas AS, Putin: Rusia Keluar dari Perjanjian Rudal Nuklir INF

Advertising
Advertising

Kementerian Luar Negeri Cina memperingatkan penarikan diri dari Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh bisa memancing konsekuensi negatif.

Salah satu poin yang termaktub dalam Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh adalah Amerika Serikat dan Rusia tidak boleh menempatkan senjata rudalnya di kawasan Eropa. Kesepakatan ini dibuat pada 1987 dan berakhir pada awal 2021, namun bisa diperpanjang hingga lima tahun ke depan atas kesepakatan dua negara.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo pada Jumat, 2 Februari 2019 mengatakan Washington akan menarik diri dalam tempo enam bulan dari Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh yang dibuat dengan Rusia. Keputusan ini urung dilakukan jika Rusia mau kembali patuh dengan sungguh-sungguh pada pakta tersebut.

Washington mengklaim rudal terbaru Rusia Novator 9M729 telah menciderai kesepakatan. Sebab dalam pakta tersebut tertulis larangan peluncuran rudal balistik dan rudal jelajah dalam jarak jangkauan 500 dan 5.500 kilometer. Namun sumber di pemerintah Rusia yang tak mau dipublikasi identitasnya mengatakan Amerika Serikat mencari-cari alasan untuk mengakhiri kesepakatan sehingga membuat mereka bisa mengembangkan senjata baru.

Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

16 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

16 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

16 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

16 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

19 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

19 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

22 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

23 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya