Amerika Serikat Ingin Tarik Diri dari Pakta Senjata Nuklir

Sabtu, 2 Februari 2019 10:37 WIB

Thediplomat menulis bahwa Rusia akan memiliki 108 rudal balistik RS-24 Yars, pada 2020. Ahli sistem rudal strategis Rusia dari Moscow Institute of Thermal Technologies, Yuri Solomonov pernah menyebutkan bahwa senjata nuklir Rusia telah melampaui AS dan di masa depan akan lebih kuat. baomoi.vn

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menggertak Rusia dengan mengumumkan rencananya menarik diri dari Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh. Langkah ini tidak akan dilakukan jika Moskow mau menghentikan pelanggaran yang dilakukan terhadap pakta pengendalian senjata yang dibuat pada 1987 itu.

Dikutip dari reuters.com, Sabtu, 2 Februari 2019, Rusia menampik tudingan Amerika Serikat yang menyebut Negara Beruang Merah itu telah melanggar pakta pengendalian senjata tersebut. Dalam Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh, baik Amerika Serikat dan Rusia tidak boleh menempatkan rudal jarak jauh dan jarak pendek di wilayah Eropa.

Baca: AS Mau Mundur dari Perjanjian Senjata Nuklir, Rusia Siap Membalas

Presiden AS Donald Trump didampingi Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo (kiri) dalam pertemuan KTT Amerika Serikat-Rusia di Helsinki, Finlandia, Senin, 16 Juli 2018. Kedatangan Trump turut didampingi Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo. Pertemuan itu adalah yang pertama sejak penunjukan Pompeo sebagai Menteri Luar Negeri AS. AP Photo/Pablo Martinez Monsivais

Baca: Rusia dan Israel Adu Senjata Tempur, Ini Teknologi S-300 Jet F-35

Advertising
Advertising

Menurut Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo, Amerika Serikat akan berhenti menganggap dirinya terikat oleh perjanjian ini mulai Sabtu, 2 Februari 2019. Sedangkan sumber di pemerintah Amerika Serikat mengatakan Washington pada Sabtu itu akan secara resmi memberi tahu Moskow tentang niatnya untuk menarik diri dari pakta tersebut.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berulang kali mengatakan Rusia telah menciderai pakta pengendalian senjata nuklir yang dibuat untuk membatasi senjata Amerika Serikat dan Rusia. Untuk itu, Trump membuka pintu negosiasi dan boleh melibatkan negara lain selain kedua negara tersebut.

"Saya harap kita bisa meminta seluruh pihak berkepentingan dalam pakta ini untuk duduk bersama dan melakukan perjanjian baru yang akan jauh lebih baik. Tentu saja saya ingin melihatnya, "kata Trump.

Sebelumnya Presiden Trump menuduh Rusia telah melakukan intervensi dalam pemilu Amerika Serikat 2016. Namun tuduhan ini dibantah Moskow. Perselisihan tentang pakta pengendalian senjata tak pelak semakin memperkeruh hubungan Amerika Serikat - Rusia, dimana hubungan kedua negara saat ini terburuk sejak Perang Dingin berakhir pada 1991.

Berita terkait

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

1 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

3 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

6 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

10 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

10 hari lalu

Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

Dua pelaku penembakan di Memphis Amerika Serikat masih dalam pengejaran polisi. Belum diketahui motif penembakan.

Baca Selengkapnya

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

10 hari lalu

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

Rusia menilai bantuan keamanan untuk Ukraina hanya akan memperburuk konflik dan korban jiwa warga Ukraina

Baca Selengkapnya

Israel Minta AS Kirim Lebih Banyak Senjata untuk Hadapi Iran

11 hari lalu

Israel Minta AS Kirim Lebih Banyak Senjata untuk Hadapi Iran

Israel meminta kiriman senjata lebih banyak dari Amerika Serikat untuk menghadapi Iran.

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

12 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

12 hari lalu

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

16 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya