Gereja Katedral Dibom, Kemenlu Selidiki Dugaan Keterlibatan WNI

Sabtu, 2 Februari 2019 08:26 WIB

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, sedang memberikan keterangan kepada wartawan, Kamis,28 Juni 2018. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI belum dapat mengkonfirmasi berita mengenai kemungkinan keterlibatan dua WNI dalam aksi teror bom di sebuah gereja katedral Bunda Maria dari Gunung Karmel di Jolo, Filipina Selatan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sedang mencoba berkomunikasi dengan berbagai pihak di Filipina untuk memperoleh konfirmasi. Dalam upaya ini, Kedutaan Besar RI di Manila maupun KJRI di Davao City juga tengah berusaha mendapatkan konfirmasi dari berita tersebut.

Baca: Mendagri Filipina Sebut Pembom Katedral Pasutri Indonesia

"Informasi terakhir yang diterima hari ini dari pihak Kepolisian Nasional Filipina (PNP) dan komando militer Western Mindanao Command (Westmincom) bahwa pelaku pembomban di Jolo, sampai saat ini belum teridentifikasi identitas maupun kewarganegaraanya," kata Arrmanatha dalam keterangan tertulis, Jumat, 1 Januari 2019.

Baca: Militer Filipina Kejar Kelompok Abu Sayyaf ke Kota Patikul

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano mengatakan dua terduga pelaku pemboman gereja katedral di Jolo adalah pasangan suami istri berkewarga negaraan Indonesia. Pasangan suami - istri ini diduga terkait dengan kelompok radikal Islamic State atau ISIS.

Dikutip dari newsinfo.inquirer.net Sabtu, 2 Februari 2019, Ano menjelaskan terduga pelaku pemboman gereja diduga telah dibantu oleh militan garis keras kelompok Abu Sayyaf. Militan Abu Sayyaf mengarahkan mereka, mempelajari target, mengawasi jalannya serangan teror hingga membawa terduga pelaku masuk dalam gereja.

Menurut Año, terduga laki-laki pelaku pemboman asal Indonesia diketahui bernama Abu Huda dengan sejumlah nama samaran. Dia diyakini sudah berada cukup lama di Sulu, Filipina Selatan. Beberapa saksi mata mengatakan pelaku laki-laki ditemani seorang perempuan.

Serangan bom di gereja kathedral Bunda Maria dari Gunung Karmel, Filipina selatan terjadi pada Minggu, 27 Januari 2019. Serangan ini menewaskan 22 orang dan melukai 123 orang.

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

2 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

4 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

5 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

7 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

8 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

12 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

13 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya