Selamatkan Imigran, Gereja Belanda Gelar Misa Maraton 2.327 Jam

Sabtu, 2 Februari 2019 06:00 WIB

Pastor memimpin ibadah di Gereja Bethel di Den Haag, Belanda.[CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menggelar kebaktian tanpa henti selama 96 hari, Gereja Bethel di Belanda akhirnya berhasil menyelamatkan satu keluarga imigran dari deportasi.

Lima anggota keluarga Tamrazyans asal Armenia, akhirnya bernafas lega karena batal dideportasi setelah suaka yang diajukan ditolak imigrasi.

Pemerintah Belanda pada Selasa kemarin, akhirnya menyerah dan memberikan mereka waktu lebih lama untuk kembali mengajukan suaka, seperti dikutip dari CNN, 1 Februari 2019.

Baca: Gereja di Belanda Gelar Kebaktian 5 Minggu Tanpa Henti, Ada Apa?

Gereja Bethel di Den Haag mulai menggelar kebaktian sejak 26 Oktober 2019, ketika orang tua bersama anak mereka: Hayarpi, Warduhi dan Seyran berlindung di dalam gereja. Untuk mencegah mereka ditangkap dan dideportasi, pihak gereja menggelar kebaktian dan ibadah maraton selama 96 hari atau sekitar 2.327 jam. Langkah ini sukses, pasalnya, hukum Belanda melarang polisi memasuki gereja ketika ibadah sedang dilaksanakan.

Advertising
Advertising

"Pada tanggal 30 Januari 2019, kebaktian gereja terus-menerus yang telah diadakan sejak 26 Oktober 2018 di lingkungan tetangga dan gereja Bethel telah berakhir. Perjanjian politik yang disimpulkan pada hari Selasa menawarkan keluarga Armenia Tamrazyan masa depan yang aman di Belanda," kata pihak gereja.

Hayarpi Tamrazyan (tengah/pakaian kuning) dari Armenia menghadiri kebaktian di Gereja Bethel karena gereja mengadakan ibadah selama 24 jam untuk mencegah keluarga tersebut dideportasi pihak imigrasi Belanda.[CNN]

Media Belanda NOS melaporkan bahwa peraturan baru ini memungkinkan pihak berwenang menilai kembali permohonan suaka dari sekelompok keluarga pencari suaka yang sudah ada di negara itu, yang mencakup sekitar 700 anak yang tumbuh di Belanda dan orang tua mereka.

Baca: Kenapa Orang Belanda Suka Bersepeda?

Theo Hettema, ketua Dewan Umum Menteri Protestan di Belanda, bersyukur atas masa depan yang aman bagi ratusan keluarga pengungsi di Belanda.

Gereja mengatakan lebih dari 1.000 orang ambil bagian dalam ibadah selama tiga bulan.

Keluarga Tamrazyans telah tinggal di Belanda selama sembilan tahun, namun suaka mereka selalu ditolak.

Baca: Supermarket Online Booming di Belanda

Menteri Imigrasi Belanda, Mark Harbers, telah menolak untuk menggunakan wewenangnya untuk campur tangan dan membiarkan mereka tetap tinggal.

"Saya sungguh tidak menyangka bagaimana akhirnya nanti, tapi kami berharap bisa tinggal di sini (Belanda), karena ini rumah kami, ini tempat di mana kami tinggal," kata Hayarpi, 21 tahun, salah satu putri tertua dari keluarga imigran yang berlindung di Gereja Bethel Den Haag, saat diwawancara Reuters.

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

2 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

10 jam lalu

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

Wisatawan bisa menjelajahi desa dengan perahu, mencicipi masakan Belanda, atau sekadar menikmati suasana damai yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

20 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

21 jam lalu

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

Taman doa yang berlokasi di Kawasan Osaka PIK 2 yang menjadi destinasi wisata rohani ini di desain sama persis dengan gereja aslinya di Akita, Jepang.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

2 hari lalu

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

Lukisan Yesus dibuat oleh seniman Sony Wungkar.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

4 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

4 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

6 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya