Deretan Derita Keluarga Setelah Altantuya Shaariibuu Dibunuh

Jumat, 1 Februari 2019 05:00 WIB

PM Malaysia, Mahathir Mohamad (kiri), Altantuya Shaariibuu (tengah), dan bekas PM Najib Razak (kanan). Bulletinmedia.blogspot

TEMPO.CO, Jakarta - Bayarkhuu Bayarjargal, putra sulung Altantuya Shaariibuu mengaku harus mengganti nama karena dampak publikasi negatif tentang kematian ibunya. Altantuya Shaariibuu adalah model asal Mongolia yang diduga dibunuh oleh dua personel elit kepolisian Malaysia pada 2006. Kematiannya menyeret nama mantan Perdana Menteri Najib Razak.

Sebelum ganti nama, Bayarkhuu Bayarjargal bernama Mungunshagai Bayarjargal. ketika ibunya tewas, dia baru berusia 9 tahun dan sekarang Bayarjargal sudah berusia 21 tahun.

Dalam sebuah sesi dengar persidangan sipil, Bayarjargal mengaku terkejut dan sangat sedih mengetahui ibunya tewas. Altantuya tewas dengan cara diledakkan jasadnya di sebuah hutan di Shah Alam, Malaysia, dengan granat militer.

Baca: Anwar Ibrahim: Kasus Pembunuhan Altantuya Akan Menghantui Najib

Hutan tempat dibuangnya jasad Antatulya.[Malaysia-today.net]

Advertising
Advertising

Baca: Najib Razak Mengaku Tak Kenal Model Altantuya

"Saya terus bertanya pada diri sendiri mengapa saya kurang beruntung karena harus kehilangan ibu. Kondisi ini membuat saya marah dan terluka ketika saya tahu dia meninggal dengan cara dibunuh di Malaysia," kata Bayarkhuu, sambil mengenang neneknya adalah orang pertama yang menyampaikan kabar duka padanya.

Semakin bertambah usia, Bayarkhuu menemukan banyak informasi mengenai pembunuhan ibunya lewat pemberitaan, omongan orang sekitar dan internet.

Dikutip dari channelnewsasia.com, Kamis, 31 Januari 2019, Bayarkhuu menceritakan dia harus tumbuh dalam penderitaan dan menjadi sosok penyedih. Dia pun masih ingat bagaimana orang tua teman-temannya melarang mereka bermain dengannya. Setelah kehilangan ibu, Bayarkhuu diasuh oleh sanak-saudara dan kakek yang menafkahinya.

Saat menginjak remaja, Bayarkhuu ikut turun tangan membantu ekonomi keluarga. Diantara pekerjaan yang dilakukannya adalah menjual CD dan DVD di jalan.

Kesaksian di pengadilan yang disampaikan sepupu Altantuya, Namiraa Gerelmaa, 35 tahun, Altantuya direkrut oleh politikus Malaysia bernama Abdul Razak Baginda. Altantuya diminta menjadi penterjemah terkait pembelian dua kapal selam militer.

Namun Abdul Razak kepada pengacaranya memperkenalkan Altantuya sebagai istrinya. Namiraa mengatakan Altantuya pernah menceritakan padanya bagaimana Abdul Razak ingin memiliki anak darinya.

Kasus pembunuhan Altantuya menjadi besar, diantara karena Abdul Razak diketahui mantan orang dekat Najib Razak, mantan Perdana Menteri Malaysia. Yang mengejutkan, Namiraa mengaku pernah melihat foto Najib dan Altantuya berdua.

Keluarga Altantuya sedang mengajukan gugatan hukum atas kasus ini, termasuk putra Altantuya paling bungsu Altanshagai Munkhtulga yang meninggal pada 2017 lalu pada usia 15 tahun. Dia dilaporkan terkena penyakit yang diderita sejak masih bayi. Keluarga Altantuya megklaim mengklaim, kematian Altantuya telah meninggalkan trauma psikologis dan menuntut uang kompensasi ganti rugi.

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

5 menit lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

18 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya