Rami Hamdallah Persilakan Pembentukan Pemerintah Palestina Baru

Rabu, 30 Januari 2019 17:00 WIB

Rami Hamdallah, mengundurkan diri sebagai perdana menteri Palestina. sumber: middleeastmonitor.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Israel Rami Hamdallah dan para menterinya membuka pintu bagi otoritas Palestina atau PA untuk membentuk sebuah pemerintahan baru. Hamdallah telah menyerahkan pemerintahannya kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Hamdallah mengundurkan diri beberapa hari setelah Presiden Abbas mengumumkan rencana membentuk sebuah pemerintahan baru. Kelompok Fatah saat ini mendominasi PA dan keputusan Hamdallah angkat kaki dari pemerintahan disayangkan kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza, Palestina.

“Kami menyerahkan pemerintahan ini kepada Presiden Abbas dan kami menerima rekomendasi-rekomendasi dari Komite Pusat Fatah dalam membentuk pemerintahan yang baru,” kata Hamdallah melalui akun Twitter, Selasa, 29 Januari 2019.

Baca: Ridwan Kamil Umumkan Desain Masjid untuk Gaza Palestina

Rami Hamdallah. REUTERS/Mohammed Salem

Advertising
Advertising

Dikutip dari middleeastmonitor.com, Rabu, 30 Januari 2019, sejumlah kritik menilai keputusan Hamdallah ini sebagai penawaran oleh kelompok Fatah untuk memperkuat posisinya di pemerintahan setelah semakin menurunnya popularitas kelompok itu dan menantang fraksi-fraksi lain di Palestina, termasuk Hamas yang membentuk pemerintahan sendiri di Jalur Gaza.

Kendati Hamdallah berafiliasi dengan Fatah, namun dia tidak memiliki posisi resmi di kelompok itu. Sejumlah pemimpin Fatah kecewa dengan kinerja Hamdallah sebagai perdana menteri sehingga membuat kelompok itu harus mencari cara yang lebih ramah di pemeritahan.

Baca: Perdana Menteri Palestina Mengundurkan Diri

Walau pun sekarang ini masih belum jelas siapa yang akan menggantikan posisi yang ditinggalkan Hamdallah, namun sejumlah nama mulai bermunculan, diantaranya Menteri Dewan Ekonomi Palestina Mohammed Shtayyeh, Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina Saeb Erekat dan Komite Eksekutif Fatah Azzam Al-Ahmed.

Dengan mundurnya Hamdallah dari pemerintahan, maka pemerintahan Palestina yang baru nanti hanya akan terdiri dari anggota Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO. Sedangkan kelompok Hamas dan Jihad Islam bukan bagian dari PLO sehingga mereka tidak akan dimasukkan dalam pemerintahan yang baru.

Fatah dan Hamas, dua kelompok besar di Palestina, terlibat dalam perseteruan menyakitkan sejak kemenangan terakhir dalam pemilu. Fatah menolak untuk menyerahkan kendali atas pemerintahan kepada Hamas. Kondisi ini telah memicu perang antara Hamas dan Fatah di Jalur Gaza. Hamas muncul sebagai pemenang dalam perang ini dan berkuasa di Jalur Gaza, sebuah wilayah yang diblokade sejak 2007.

Berita terkait

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

57 menit lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

4 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

5 jam lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

5 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

5 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

6 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

6 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

6 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

7 jam lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya