Putra Donald Trump Mau Ayahnya Umumkan Darurat Nasional
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Rabu, 30 Januari 2019 16:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Eric Trump, putra Presiden AS Donald Trump, mengatakan ia ingin ayahnya mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan jika negosiasi untuk tembok atau penghalang gagal.
Dikutip dari Fox News, 30 Januari 2019, dalam sebuah wawancara di "Hannity" pada hari Selasa, Eric Trump merujuk pada pertempuran dengan Demokrat yang menentang permintaan ayahnya sebesar US$ 5,7 miliar (Rp 80 triliun) untuk tembok perbatasan yang mengakibatkan penutupan pemerintahan sebagian selama 35 hari dan ancaman untuk menutup pemerintahan lagi pada 15 Februari.
Baca: Jika Negosiasi Tembok Gagal, Trump Mau Terapkan Darurat Nasional
"Mari kita lihat apakah mereka (Demokrat) benar-benar jujur bahwa sekali pemerintah dibuka kembali dan mereka akan datang ke meja dan menegosiasikan sesuatu yang adil," kata Trump. "Dan jujur, jika tidak, nyatakan darurat nasional."
"Bangun tembok dengan militer Amerika Serikat karena itulah yang diinginkan orang-orang di negara ini," katanya.
Eric Trump juga mengatakan dia ingin melipatgandakan upaya imigrasi hukum.
Sebelumnya Mick Mulvaney, mengatakan Presiden Donald Trump bersumpah akan tetap membangun tembok perbatasan meski tanpa persetujuan Kongres AS, bahkan menggunakan wewenang daurat nasional.
Pada hari Jumat pekan lalu, Trump setuju menandatangani anggaran belanja sementara pemerintahan federal untuk mengakhiri penutupan pemerintahan parsial. Keputusan Trump setidaknya memberikan tiga pekan bagi lembaga-lembaga pemerintahan AS yang tutup sampai tanggal 15 Februari. Namun, menurut Trump, keputusan ini bukan konsesi dan ia berjanji membuat kesepakatan untuk anggaran tembok sebesar US$ 5,7 miliar (Rp 80 triliun) yang ditolak DPR AS.
Baca: Apa yang Terjadi Jika Trump Berlakukan UU Darurat Nasional?
CNN melaporkan Gedung Putih telah memerintahkan korps insinyur angkatan darat untuk menyusun rencana pembangunan tembok, termasuk menggunakan wewenang presiden untuk mendeklarasikan undang-undang darurat nasional dan menggunakan dana tanggap bencana yang tidak terpakai.
Jika Gedung Putih bergerak maju dengan deklarasi darurat nasional, ia memiliki beberapa jalur hukum yang harus diambil. Undang-undang Keadaan Darurat Nasional memberikan wewenang luas kepada presiden Donald Trump untuk menyatakan keadaan darurat, dan beberapa undang-undang federal kemudian dapat membersihkan jalan bagi Gedung Putih untuk bergerak maju dengan membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.