Ditabrak, Korban Sebut Pangeran Phillip Belum Minta Maaf

Minggu, 20 Januari 2019 14:00 WIB

Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip di istana Buckingham. REUTERS/Kieran Doherty/Files

TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan mobil yang melibatkan Pangeran Phillip, suami Ratu Elizabeth II berbuntut panjang. Korban yang ditabrak komplain karena Pangeran Philip berhutang kata maaf padanya.

Korban yang tabrak mobil Pangeran Phillip bernama Emma Fairweather. Dia mengalami patah tulang tangan dan mengaku masih trauma. Fairweather mengatakan selain menanggung rasa sakit akibat patah tulang, dia juga sakit hati karena Pangeran Phillip yang menabraknya tak meminta maaf.

"Saya menyukai keluarga kerajaan, tetapi sekarang ini saya merasa telah diabaikan dan ditolak, padahal saya kesakitan. Saya tidak tahu mengapa Pangeran Phillip tidak mengucapkan kata maaf sama sekali. Apa yang sudah diambil dari fikirannya. Ratu Elizabeth bahkan tidak mengirimkan saya kartu atau bunga," kata Fairweather, dalam wawancara dengan mirror.co.uk dan dipublikasi pada Minggu, 20 Januari 2019.

Baca: Pensiun, Pangeran Philip Tak Lagi Dampingi Ratu Elizabeth II

Korban yang tabrak mobil Pangeran Philip bernama Emma Fairweather. Dia mengalami patah tulang siku dan mengaku masih trauma. Sumber: mirror.co.uk

Advertising
Advertising

Baca: Pangeran Philip Mendapat Gelar Baru dari Ratu Elizabeth

Fairweather menceritakan menerima telepon dari Kepolisian Inggris, bukan dari Kerajaan atau Rumah Tangga Kerajaan Inggris. Aparat polisi yang berbicara padanya mengatakan agar Fairweather jangan menggembar-gemborkan insiden tabrakan ini pada siapapun. Aparat itu pun meyakinkan Fairweather pihak Istana Kerajaan Inggris akan meneleponya.

"Saya tahu Ratu Elizabeth II pasti orang yang sibuk, tetapi saya tidak bisa menutupi kebahagiaan dia akan menelepon. Namun yang terjadi, saya hanya mendapat telepon dari aparat kepolisian yang memberikan pesan tak masuk akal," kata Fairweather.

Pesan itu berbunyi kalau Ratu Elizabeth II dan Duke of Edinburg tak akan melupakan Fairweather. Isi surat itu langsung membuat Fairweather kecewa karena tidak ada kata-kata maaf atau doa agar dia lekas sembuh.

Peristiwa Pangeran Phillip menabrak mobil yang dikemudikan Fairweather terjadi pada Kamis, 17 Januari 2019 di sekitar wilayah Sandrigham, Inggris. Pangeran Phillip, 97 tahun, ketika itu menyetir sendiri mobil Land Rover dan seperti hilang kendali menabrak mobil kia milik teman Fairweather yang sedang digunakannya. Pangeran Philip tidak mengalami luka-luka dalam insiden ini.

Fairweather mengatakan dia akan memaafkan Pangeran Phillip jika kakek Pangeran William itu memohon maaf. Fairweather meyakinkan masih menyukai keluarga kerajaan setelah kejadian ini.

Menanggapi komplain dari Fairweather, Istana Buckingham mengatakan telah mengirimkan pesan dukungan pada pengemudi dan penumpang yang tak sengaja ditabrak Pangeran Phillip.

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

5 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

5 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

6 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

7 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

7 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya