Dituding Anti-semit, PM Mahathir Mohamad: Saya Tidak Peduli

Sabtu, 19 Januari 2019 20:00 WIB

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mendorong Malaysia agar menjadi masyarakat tanpa uang tunai. Gagasan ini bagian dari upaya untuk membuat tindak kejahatan korupsi semakin sulit. Sumber: Razak Ghazali/malaymail.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad membela diri atas tudingan anti-semit karena dirinya menolak visa atlet Israel yang akan berlomba di World Para Swimming Championships, Sarawak pada Juli mendatang.

Ini disampaikan Mahathir saat menyampaikan ceramah di Oxford Union Address dan menekankan bahwa Malaysia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca: Mahathir Tolak Terbitkan Visa Bagi 2 Atlet Renang Israel

"Saya tidak berpikir mereka harus datang ke negara kita karena kita tidak memiliki hubungan dengan mereka. Dan kita merasa bahwa mereka akan membawa banyak masalah dan lolos begitu saja karena tidak ada yang berani mengatakan apa pun terhadap mereka," kata Mahathir, dilansir dari New Straits Times, 19 Januari 2019.

Pekan lalu pemerintah Malaysia menolak warga Israel untuk masuk ke Malaysia untuk acara apapun dan hal ini dikecam oleh media Yahudi.

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (tengah) tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis, 11 Oktober 2018. Mahathir dijadwalkan akan menghadiri ASEAN Leaders Gathering di kawasan Nusa Dua, Bali. ANTARA/ICom/AM IMF - WBG/Fikri Yusuf

Dalam laporan media Israel Arutz Sheva, Menteri Luar Negeri Israel mengecam Malaysia karena melarang atlet Israel berpartisipasi dalam salah satu agenda Paralympics 2020.

"Pemerintah Malaysia telah mengambil keputusan untuk melarang partisipasi warga Israel dalam acara-acara olahraga internasional resmi di Malaysia, termasuk partisipasi atlet-atlet penyandang disabilitas dalam kompetisi renang yang diselenggarakan oleh Komite Paralimpik Internasional," kata pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Israel.

Baca: Atlet Israel Dilarang Masuk Malaysia, Apa Kata Anwar Ibrahim?

"Ini memalukan dan benar-benar menentang semangat Olimpiade," tambah rilis kementerian. Kecaman itu menambahkan bahwa "Israel mengutuk keputusan itu, yang diilhami, dan tanpa diragukan lagi, oleh anti-semit fanatik PM Malaysia Mahatir.

Mahathir membalas tudingan anti-semit dan menanggapnya tidak adil dan berat sebelah.

"Itu tidak adil menyebut saya antisemitisme. Mereka harusnya menyebut orang lain anti-semit. Orang-orang Arab juga orang semit," kata Mahathir.

Ketika ditanya kenapa Mahathir tidak menentang langsung pemerintahan Israel daripada mengomentari Yahudi, Mahathir menjawab Malaysia tidak bisa melakukan apapun terhadap pemerintah Israel karena mereka sangat kuat. Namun Mahathir menekankan Malaysia tidak perlu menunjukkan persahabatan kepada Israel dan bahwa Malaysia hanya menerima orang-orang yang disukai untuk masuk ke Malaysia. Dia juga mengatakan pemerintah Israel tidak pernah peduli opini orang lain dan mengecam kejahatan perang Israel.

Baca: 4 Pernyataan Mahathir Menyoal Israel

"Saya punya hak untuk bicara. Jika mereka tidak suka, mereka tinggal bilang kalau tidak suka. Saya tidak peduli," tutur Mahathir.

"Tapi orang-orang yang banyak melakukan pelanggaran, kita anggap mereka tidak pantas mengunjungi Malaysia. Itu adalah hak kita," kata Mahathir Mohamad.

Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

14 menit lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

10 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

10 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

12 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

14 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

15 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

16 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

20 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

21 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

22 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya