Strategi Rudal Pertahanan AS Disebut Memicu Perlombaan Senjata

Sabtu, 19 Januari 2019 11:00 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri), dan Presiden Rusia, Vladimir Putin (kanan), bersalaman di istana kepresidenan Finlandia untuk memulai pertemuan empat mata dalam KTT AS -- Rusia pertama, Senin, 16 Juli 2018. Doug Mills/The New York Times

TEMPO.CO, Jakarta - Strategi rudal pertahanan Amerika Serikat hanya akan membuka perlombaan senjata di angkasa. Rusia juga menyebut, strategi rudal pertahanan Amerika Serikat hanya akan memicu peluncuran kembali ‘bintang-bintang’ era perang dingin.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia, Moskow mengutuk strategi rudal pertahanan Amerika Serikat itu karena dinilai tak bertanggung jawab dan mencerminkan sebuah bentuk konfrontasi. Dalam keterangannya, Rusia tidak menyebut akan membalas tindakan Amerika Serikat itu dengan sebuah rencana baru untuk mengembangkan kemampuan nuklirnya.

Baca: Militer Rusia Punya Senapan Sniper Baru Gantikan SVD Dragunov

Sebelumnya pada Kamis, 17 Januari 2019, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkap sebuah rencana untuk mengembangkan sensor yang berpusat di ruang angkasa untuk mendeteksi rudal-rudal musuh. Trump juga mengungkap pihaknya sedang mengekplorasi senjata-senjata untuk menangkal rudal-rudal musuh sebelum rudal itu jatuh di wilayah daratan Amerika Serikat.

Menanggapi pernyataan Trump itu, Kementerian Luar Negeri Rusia menyerukan kepada Washington agar memikirkan ulang rencananya itu dan melakukan dialog dengan Moskow untuk menemukan kata sepakat terkait bagaimana mengatur senjata nuklir dunia.

Advertising
Advertising

Baca: 3 Negara Produsen Senjata Terbesar Dunia

“Strategi ini secara de facto memberikan lampu hijau kepada prospek mendasarkan kemampuan serangan rudal di ruang angkasa. Implementasi ide-ide ini pasti akan mengarah pada dimulainya perlombaan senjata di ruang angkasa, yang akan memiliki konsekuensi paling negatif bagi keamanan dan stabilitas internasional. Untuk itu, kami ingin menyerukan pemerintahan Trump agar memikirkan kembali rencana mereka dan meninggalkan upaya tak bertanggung jawab ini yang mengingatkan pada era mantan Presiden Reagan," tulis Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 19 Januari 2019.

Perlombaan senjata akan menjadi sebuah beban finansial yang besar bagi Rusia yang sekarang ini perekonomiannya sedang lesu setelah bertahun-tahun harga minyak turun dan mengalami resesi ekonomi akibat sanksi ekonomi yang dijatuhkan negara-negara barat. Dukungan masyarakat Rusia terhadap Presiden Vladimir Putin mulai tergerus karena masyarakat tak puas dengan standar hidup dan turunnya pemasukan rumah tangga.

Berita terkait

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

2 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

6 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

7 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

11 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

11 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

12 hari lalu

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

Iran belum memperlihat semua senjata tempur udaranya ketika membalas serangan Israel. Apa saja alat tempur canggih Iran?

Baca Selengkapnya

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

13 hari lalu

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei meminta tentara mempelajari taktik musuh. Pernyataan itu tak lama setelah serangan Israel ke Iran.

Baca Selengkapnya

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

14 hari lalu

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

Senjata yang digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada pekan lalu adalah rudal udara-ke-permukaan canggih buatan lokal bernama "The Rampage"

Baca Selengkapnya

Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

14 hari lalu

Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

Dua pelaku penembakan di Memphis Amerika Serikat masih dalam pengejaran polisi. Belum diketahui motif penembakan.

Baca Selengkapnya

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

15 hari lalu

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

Rusia menilai bantuan keamanan untuk Ukraina hanya akan memperburuk konflik dan korban jiwa warga Ukraina

Baca Selengkapnya