Amerika Mulai Kirim 3 Kargo Minyak Mentah ke Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 15 Januari 2019 14:53 WIB

Pengeboran Minyak Mentah. Business Today

TEMPO.CO, Houston – Tiga kargo berisi minyak mentah berangkat menuju Cina dari kawasan Gulf Coast di Amerika Serikat. Sumber di kalangan pedagang minyak mengatakan ini merupakan keberangkatan pertama kargo minyak mentah sejak akhir September 2018.

Baca:

Saat ini, AS dan Cina sedang memasuki masa ‘gencatan senjata’ terkait perang dagang selama 90 hari yang berlaku sejak awal Januari. Perang dagang ini telah berlangsung sejak Juli 2018 dengan kedua negara menaikkan tarif impor masing-masing dari 10 – 25 persen.

“Sepertinya Cina mulai membeli kembali minyak mentah AS,” kata salah satu pengusaha kapal yang berbasis di AS kepada Reuters seperti dilansir pada Selasa, 15 Januari 2019.

Advertising
Advertising

Baca:

Sejumlah kapal laut pengangkut kargo minyak ini berangkat dari Galveston, Texas, pada Desember 2018 dan bakal sampai di Cina antara akhir Januari hingga awal Maret 2019. Keberangkatan kapal ini menandakan perubahan setelah para pembeli minyak mentah dari Cina enggan membeli minyak AS selama terjadinya perang dagang yang membesar pada paruh kedua 2018.

Cina merupakan pembeli minyak mentah terbesar dunia. Beijing menjadi pembeli minyak mentah utama AS setelah Washington mencabut larangan penjualan minyak, yang berlaku selama 40 tahun pada 2015. Data bea cukai menunjukkan Cina mengimpor 325 ribu barel minyak mentah AS per hari sejak 9 bulan pertama 2018.

Baca:

Cina juga sudah mulai membeli kembali kacang kedelai AS untuk pengiriman 2019. Namun, tarif 25 persen untuk impor kacang kedelai dari AS masih berlaku.

Seorang pengusaha broker perkapalan mengatakan kapal tanker Alboran membawa 2 juta barel minyak mentah baru saja melewati kawasan Tanjung Harapan di Afrika. Kapal tanker ini bakal tiba di Cina pada akhir Januari 2019.

Dua kapal tanker lain yaitu kapal Almi Atlas dan Manifa, yang masing-masing membawa 2 juta barel minyak mentah, bakal sampai di Cina pada akhir Februari dan awal Maret. Saat ini, menurut data pelacakan kapal Refinitiv Eikon, kedua kapal berada di lepas pantai perairan Brasil.

“Ini merupakan implementasi dari pernyataan pemerintah Cina bahwa mereka bakal mulai membeli komoditas dari AS lagi,” kata Reid l’Anson, ekonom bidang energi dari perusahaan penyedia data Kpler.

Baca:

Saat Cina mengurangi impor minyak mentah AS, semakin banyak minyak AS mengalir ke negara Asia seperti India, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. Ekspor minyak mentah AS naik menjadi 2.33 juta barel per hari pada Oktober dari 2.2 juta barel per hari pada Juni 2018.

Seperti dilansir CNBC, perang dagang AS dan Cina berlangsung sengit sejak Juli 2018. Kedua negara menaikkan tarif impor yang menyasar impor AS senilai US$250 miliar dolar atau sekitar Rp3.500 triliun dan US$110 miliar atau sekitar Rp1600 triliun impor oleh Cina. Saat ini, proses negosiasi kedua negara sedang berlangsung dan dikabarkan mencapai sejumlah kesepakatan terobosan.

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

3 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

6 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

22 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya