TV Prancis Enggan Liput Protes Rompi Kuning Usai Kru Diserang
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Rabu, 9 Januari 2019 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis stasiun televisi Prancis enggan meliput demonstrasi Rompi Kuning setelah kru mereka diserang saat meliput pengunjuk rasa yang menuduh stasiun TV menyebarkan berita bohong.
Stasiun TV BFMTV, seperti dilansir Russia Today, 8 Januari 2019, mengatakan tiga jurnalis dikejar oleh pengunjuk rasa di jalan Rouen setelah pengunjuk rasa menyerang mereka secara verbal.
Baca: Protes Rompi Kuning, 5 Wanita Gelar Aksi Teatrikal Telanjang Dada
Salah satu jurnalis yang diserang mengatakan kepada Le Parisien kerumunan mulai mengejar tim setelah kamerawan yang mengambil gambar poster pengunjuk rasa.
"30 orang menyerang kami," kata reporter."Mereka melempari kami dengan telur dan menghina kami. Petugas keamanan mengawal kami dengan susah payah karena demonstran memblokir jalan dengan tempat sampah."
Cuplikan video dari jurnalis yang melarikan diri dengan cepat menyebar di media sosial, dan jurnalis lain melompat ke lokasi yang lebih aman.
"Reporter yang dimaksud adalah rekan saya," tulis Anne-Sophie Faivre Le Cadre dari AFP. "Yang bekerja setiap akhir pekan dengan gaji hanya sedikit di atas upah minimum. Memalukan untuk Rompi Kuning."
Un journaliste se fait éclaté à Rouen #GiletsJaunes #Rouen pic.twitter.com/UhTC61xLlP
— WM (@yocoim1) January 5, 2019
Menyusul insiden itu, sekelompok jurnalis di BFMTV memutuskan untuk meletakkan kamera mereka pada hari Senin dan mengambil cuti satu hari untuk melaporkan penyerangan.
"Tidak dapat diterima dan tindakan pengecut dalam demokrasi untuk menyerang wartawan saat mereka bekerja," tulis sebuah pernyataan dari serikat wartawan, yang kemudian menyerukan kepada pengunjuk rasa untuk menjauhkan diri dari orang yang merenggut kebebasan pers.
Baca: Takut Tertular Demo Prancis, Mesir Larang Penjualan Rompi Kuning
Mogok kerja pada hari Senin tidak membuat BFMTV berhenti membuat konten yang berhubungan dengan Rompi Kuning. Alih-alih turun ke jalan, jurnalis jaringan menulis konten berita dari kantor mereka, aman dari umpatan dan pelemparan telur.
Para pengunjuk rasa Rompi Kuning sendiri menuduh BFMTV, jaringan televisi yang pro kepentingan pengusaha, dituduh menyebarkan informasi palsu tentang gerakan Rompi Kuning, menuduh BFMTV tidak melaporkan jumlah massa demonstrasi yang semestinya.