Pelecehan Seksual Naik, Perempuan Mesir Didesak Berani Melawan

Sabtu, 5 Januari 2019 21:00 WIB

Derasnya pengaduan tindak kekerasan seksual yang dialami perempuan Mesir telah memicu gerakan MeToo yang juga terjadi di sejumlah negara di dunia. Sumber: edition.cnn.com

TEMPO.CO, Jakarta - Gehad al-Rawy, gembira saat keluar dari ruang persidangan di sebuah pengadilan di Mesir pada September tahun lalu. Kegembiraannya itu karena dia baru saja memenangkan kasus pelecehan seksual yang dialaminya, dimana hakim menjatuhkan vonis dua tahun penjara pada pelaku.

Di Mesir, kemenangan untuk kasus hukum pelecehan seksual sangat jarang terjadi. Hal itu terungkap dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan UN Women and Promundo pada 2017. Dalam jajak pendapat itu, terungkap pula hampir 60 persen perempuan Mesir pernah mengalami pelecehan seksual.

Baca: KPAI: Guru Jadi Pelaku Kekerasan Seksual Terbanyak di Sekolah

Sedangkan jajak pendapat yang dilakukan Thomson Reuters pada 2017 menemukan fakta ibu kota Kairo sebagai kota paling berbahaya di dunia bagi perempuan. Jajak pendapat itu, dilakukan terhadap para ahli dalam bidang masalah-masalah perempuan.

Sampai 2018, semakin deras keluhan dari perempuan – perempuan Mesir yang bingung kemana harus mengadukan pelecehan seksual yang mereka alami. Sejumlah aktivis menyebutnya momen #MeToo Mesir, dikatalisasi oleh protes global terhadap pelecehan seksual pada 2018 dan mengarah ke perubahan besar dalam percakapan seputar pelecehan.

Advertising
Advertising

Baca: Ketika Korban Kekerasan Seksual Berhadapan dengan Proses Hukum

Derasnya pengaduan tindak kekerasan seksual yang dialami perempuan Mesir telah memicu gerakan MeToo yang juga terjadi di sejumlah negara di dunia. Sumber: edition.cnn.com

Pada perayaan Idul Adha tahun lalu, Rawy dan temannya Rozana Nageh menjadi subjek serangan dua laki-laki saat keduanya berjalan di Tahrir Square, Kairo. Keduanya bertekad membawa para pelaku ke pengadilan.

“Dua laki-laki itu menarik tangan saya dengan kasar, tetapi saya melawan balik dan menyeretnya ke kantor polisi. Selama hampir 15 menit pelaku mencoba memukuli kami dan menghina karena kami memaksa tak melepaskan mereka,” kata Rawy, 28 tahun, seperti dikutip dari edition.cnn.com, Sabtu 5 Januari 2019.

Derasnya pengaduan tindak kekerasan seksual yang dialami perempuan Mesir telah memicu gerakan MeToo yang juga terjadi di sejumlah negara di dunia. Gerakan ini banyak mendapat dukungan, termasuk kalangan artis di Mesir.

Menna Shalaby, Aktris dari Mesir, mengatakan perempuan tidak boleh lagi disalahkan dalam kasus pelecehan seksual. Sebab hal itu hanya membuatnya menjadi korban dua kali, yakni korban pelecehan seksual dan korban kecaman lingkungan.

Berita terkait

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

5 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

8 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

1 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

2 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

2 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

2 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

4 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya