Kementerian Luar Negeri Masih Upayakan Pembebasan 3 Sandera WNI

Sabtu, 5 Januari 2019 14:00 WIB

Sebuah akun Abu Sayyaf di Facebook, bernama Striking Group, memposting foto empat pekerja konstruksi dari Kota Zamboanga yang ditawan. inquirer.net

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI membenarkan sandera dalam sebuah rekaman video yang beredar sekarang adalah sandera asal Indonesia. Sandera itu bernama Samsul Sangunim, yang diculik bersama Usman Yunus di Pulau Gaya, Semporna, Malaysia, 11 September 2018.

Pada pekan kedua Desember 2018, Usman bisa membebaskan diri saat para penculik lengah. Dia sekarang sudah berkumpul bersama keluarganya di Dusun Bromo, Polewali Mandar. Dengan begitu, total ada tiga sandera WNI diculik kelompok radikal Abu Sayyaf saat ini.

“Pemerintah terus melakukan upaya-upaya pembebasan terhadap 3 WNI yang saat ini masih disandera di Filipina Selatan dengan menggunakan seluruh aset yang dimiliki di Indonesia maupun di Filipina. Dalam proses tersebut, keselamatan sandera selalu menjadi perhatian utama,” tulis Kementerian Luar Negeri RI, Sabtu, 5 Januari 2019.

Baca: Abu Sayyaf Kirim Video Sandera Indonesia Memohon Dibebaskan

Dalam keterangannya, Kementerian Luar Negeri mengatakan sejak penyanderaan WNI pertama kalinya pada 2016, penyebaran video semacam ini sudah beberapa kali dilakukan oleh penyandera. Rekaman video yang memperlihatkan Samsul mengiba agar dibebaskan diduga dikirim oleh Abu Sayyaf ke pemilik kapal yang tampaknya sedang melakukan negosiasi dengan para penculik yang menuntut uang tebusan untuk pembebasannya. Sejumlah media di Filipina memberitakan, kelompok Abu Sayyaf meminta uang tebusan untuk Samsul sebesar 4 juta peso atau sekitar Rp 2,9 miliar.

Advertising
Advertising

Baca: Dari Separatis Menjadi Teroris, 4 Fakta Kelompok Abu Sayyaf

Situs thestar.com.my mewartakan, Samsul saat ini disandera bersama tiga korban penculikan lainnya, yakni satu orang warga negara Malaysia dan dua warga negara Indonesia. Ketiga sandera itu diculik pada 6 Desember 2018 di perairan Kinabatangan sebuah wilayah dekat rantai kepulauan Tawi-Tawi, Lahad Datu, Filipina.

Ketiga sandera yang sekarang ditahan bersama Samsul adalah Hariadin Rere, 45 tahun, Heri Ardiansyah, 19 tahun dan Jari Abdullah, 34 tahun. Total sejak 2016, ada 36 nelayan WNI yang menjadi korban penyanderaan kelompok radikal di Filipina. Dari jumlah tersebut, 33 orang sudah dibebaskan, dan 3 lagi masih dalam penyanderaan, termasuk Samsul.

Berita terkait

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

4 jam lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

9 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

3 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

6 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya