Bagaimana Sang Populis Latin Jair Bolsonaro Membenahi Brasil?

Rabu, 2 Januari 2019 18:00 WIB

Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro dan istrinya Michelle Bolsonaro, melambai kepada para pendukung saat mereka melewati setelah upacara pelantikannya, di Brasilia, Brasil 1 Januari 2019. REUTERS/Ricardo Moraes

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat di hari pertama tahun 2019, Presiden Brasil yang baru, Jair Bolsonaro, resmi dilantik. Peralihan kekuasaan dari sosialisme ke tangan populis sayap kanan, menandakan bagaimana populisme di Brasil mulai bangkit.

"Ini adalah awal kebebasan Brasil dari sosialisme, politik pembenaran dan kesemerawutan birokrasi," kata Bolsonaro, mantan kapten pasukan terjun payung yang kini berusia 63 tahun, selama pidato yang berapi-api, dikutip dari Reuters, 2 Januari 2019.

Baca: Presiden Baru Brasil Jair Bolsonaro Resmi Dilantik

Sebelum kemunculannya, Brasil memang dilanda kekacuan politik akibat skandal korupsi, krisis ekonomi dan kekerasan yang semakin gawat.

Presiden yang akan keluar Michel Temer dan istrinya Marcela Temer menunggu Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro di Istana Planalto, di Brasilia, Brasil 1 Januari 2019. REUTERS/Ueslei Marcelino

Advertising
Advertising

Jair Bolsonaro bersumpah untuk membasmi korupsi dan menuntaskan tugas pemerintahan sosialis yang belum rampung. Namun simpatisan Donald Trump dan pendukung kediktatoran militer ini mengkhawatirkan banyak publik yang anti-populis, meskipun Bolsonaro berjanji akan mematuhi prinsip ekonomi.

Selama pelantikan, 3.000 polisi berpatroli dengan total 10 ribu personil gabungan. Tank, pesawat tempur dan bahkan rudal anti-pesawat dipasang. Jurnalis yang ingin meliput, menurut laporan NBC News, bahkan harus datang 7 jam lebih awal sebelum acara dimulai.

Keamanan tingkat tinggi ini atas permintaan Bolsonaro sendiri. Permintaan ini tampak dimaklumi karena Bolsonaro pernah ditikam di bagian perut selama kampanye pilpres pada September kemarin.

Calon presiden Brazil, Jair Bolsonaro, meringis tepat setelah ditikam di perut selama kampanye di Juiz de Fora, Brazil, Kamis, 6 September 2018. (AP Photo / Raysa Leite)

Bolsonaro tidak banyak menyampaikan pernyataan yang moderat sejak terpilih pada Oktober, di mana kaum progresif dan liberal mengecam sikap yang mereka katakan anti-homoseksual, seksis dan rasis.

Di sisi ekonomi, pemimpin baru berjanji untuk membuka pasar asing bagi Brasil dan memberlakukan reformasi untuk mengurangi defisit anggaran yang menguap, menempatkan rekening pemerintah di jalur yang berkelanjutan, menurut laporan Reuters.

Baca: Capres Brazil Ditikam saat Kampanye, Siapa Jair Bolsonaro?

Bolsonaro berencana untuk mengubah haluan Brasil di dunia internasional, menjauh dari sekutu negara-negara berkembang dan lebih dekat dengan kebijakan para pemimpin Barat, khususnya Presiden AS Donald Trump, salah satunya adalah janji untuk memindahkan kedubes Brasil ke Yerusalem. Tidak mengejutkan karena retorika Bolsonaro membuatnya mendapat julukan Donald Trump dari negeri tropis, atau Trump dari Amerika Latin.

Bolsonaro juga mengatakan akan memprioritaskan perang melawan kejahatan yang semakin naik, di mana lebih dari 63.000 orang terbunuh tahun lalu. Kelompok-kelompok hak asasi manusia khawatir pembelaannya terhadap kekerasan polisi dapat melindungi para petugas dari penyelidikan atas pelanggaran HAM dan mengarah pada pembunuhan di luar hukum.

<!--more-->

Para pemimpin asing terkemuka yang menghadiri pelantikan Bolsonaro adalah pemimpin sayap kanan, mulai dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban.

Presiden Kiri Nicolas Maduro dari Venezuela dan Daniel Ortega dari Nikaragua, yang dianggap sebagai diktator oleh Bolsonaro, tidak diundang oleh tim Bolsonaro setelah kementerian luar negeri mengirimi mereka undangan. Amerika Serikat diwakili oleh Menlu Mike Pompeo, meskipun Trump mentweet ucapan selamat kepadanya.

"USA bersama Anda!" kicau Trump pada Selasa di Twitter setelah memuji pidato pengukuhan Bolsonaro.

Tujuh dari 22 menteri Kabinet Bolsonaro adalah mantan personel militer, melebihi jumlah pemerintahan mana pun selama kediktatoran Brasil 1964-1985. Hal itu memicu kekhawatiran di antara lawannya untuk kembali ke pemerintahan otokratis, tetapi Bolsonaro menegaskan dia akan menghormati konstitusi negara. Wakil presiden Bolsonaro adalah pensiunan jenderal, Hamilton Mourao.

Foto: Jair Bolsonaro Resmi Dilantik Sebagai Presiden Brasil

Partai Liberal dan Sosial Jair Bolsonaro akan memiliki 52 kursi di majelis rendah beranggotakan 513 anggota, blok terbesar kedua di belakang Partai Buruh Brasil.

Dalam sebuah wawancara dengan Record TV menjelang pelantikannya, Bolsonaro mengecam birokrasi Brasil yang buruk sehingga menyebabkan berbisnis menjadi sulit dan mahal. Dia berjanji membabat habis birokrasi Brasil.

"Mesin pemerintah sangat berat," katanya. "Ada ratusan badan pengatur birokrasi di seluruh Brasil, juga para regulator. ... Kita harus mengurai kekacauan."

Calon presiden Brazil, Jair Bolsonaro, berbicara dengan wartawan di Kongres Nasional di Brasilia, Brasil 4 September 2018. [REUTERS / Adriano Machado]

Sumpah Bolsonaro untuk mengikuti contoh Donald Trump dan menarik Brasil keluar dari perjanjian perubahan iklim Paris telah mengkhawatirkan para aktivis lingkungan. Jair Bolsonari tetap ingin membangun bendungan pembangkit listrik tenaga air di Amazon dan membuka diri untuk mengeruk tambang di wilayah masyarakat pribumi Brasil.

Pengusaha Brasil sangat ingin melihat Bolsonaro mengadopsi tim ekonom ortodoks yang dipimpin oleh bankir investasi Paulo Guedes, yang telah berjanji untuk mengambil tindakan cepat dalam mengendalikan defisit anggaran Brasil yang tidak berkelanjutan.

Baca: Jair Bolsonaro, Pemenang Pilpres Brasil Pendukung Militerisme

Guedes berencana untuk menjual sebanyak mungkin perusahaan negara dalam upaya privatisasi yang ia perkirakan dapat menghasilkan hingga 1 triliun real Brasil atau Rp 3,7 triliun.

Rencana ini akan membantu memulihkan ketertiban keuangan pemerintah. Namun, langkah utama rencana Jair Bolsonaro untuk mengurangi defisit dan menghentikan kenaikan utang publik Brasil adalah perbaikan sistem jaminan sosial yang mahal.

Berita terkait

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

22 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

32 hari lalu

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

Penggemar global Cha Eun Woo di Amerika Selatan tentu semakin tak sabar menunggu penampilan solo perdananya di sana.

Baca Selengkapnya

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

38 hari lalu

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho ditangkap polisi untuk menjalani hukuman 9 tahun di negaranya, Brasil, pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

56 hari lalu

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

58 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di So Paulo, Brasil.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

58 hari lalu

Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

Sri Mulyani Indrawati terbang ke Brasil untuk menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG). Mereka membahas isu-isu yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi global

Baca Selengkapnya

Hadiri G20, Sri Mulyani Nilai Perekonomian RI Mirip dengan Brasil

29 Februari 2024

Hadiri G20, Sri Mulyani Nilai Perekonomian RI Mirip dengan Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan adanya kemiripan perekonomian antara Indonesia dan Brasil. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

26 Februari 2024

Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

Puluhan ribu warga Brasil berunjuk rasa di Sao Paulo untuk mendukung Jair Bolsonaro, mantan presiden yang diduga merencanakan kudeta setelah kalah pemilu pada 2022.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Tinggalkan Pertemuan G20 Demi Berpidato Dukung Palestina di ICJ

24 Februari 2024

Menlu Retno Tinggalkan Pertemuan G20 Demi Berpidato Dukung Palestina di ICJ

Menlu Retno Marsudi meninggalkan pertemuan tingkat menteri G20 untuk menyampaikan pernyataan lisan tentang Palestina di ICJ.

Baca Selengkapnya

Meriahnya Rio Carnival di Brasil yang Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial

12 Februari 2024

Meriahnya Rio Carnival di Brasil yang Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial

Rio Carnival di Brasil merupakan salah pesta terbesar di dunia yang menarik jutaan pengunjung dari berbagai negara.

Baca Selengkapnya