Presiden Baru Brasil Jair Bolsonaro Resmi Dilantik
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Rabu, 2 Januari 2019 14:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden baru Brasil, Jair Bolsonaro, resmi dilantik pada Selasa 1 Januari dan menandakan peralihan dari kekuasaan sosialisme ke pemerintahan sayap kanan.
Dalam pidato pelantikannya, Bolsonaro bersumpah untuk membasmi korupsi, kejahatan dan kesemerawutan ekonomi yang telah menyelimuti negara Latin Amerika terbesar, menurut laporan Reuters, dikutip pada 2 Januari 2019.
Baca: Jair Bolsonaro, Pemenang Pilpres Brasil Pendukung Militerisme
Bolsonaro, 63 tahun, adalah mantan kapten di kesatuan terjun payung, memulai karir politik sebagai anggota legislatif selama 7 tahun. Dia memuji kediktatoran militer Brasil selama 1964-1985. Namun selama pidato pertamanya sebagai presiden, Bolsonaro berjanji akan mematuhi prinsip demokrasi, setelah pernyataan kontroversialnya melawan media dan pesaing politik, yang membuatnya mendapat julukan Donald Trump dari negeri tropis atau Trump versi Latin.
"Ini adalah awal dari kebebasan Brasil dari sosialisme, kebenaran politik dan birokrasi semerawut," kata Bolsonaro.
Bolsonaro menjadi presiden sayap kanan pertama Brasil sejak masa kediktatoran, setelah masa-masa kampanyenya dipenuhi retorika politik kontroversial namun berhasil menyabet dukungan rakyat Brasil dalam pemilu Oktober lalu.
Baca: Netanyahu Pastikan Brazil Jadi Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem
Kemenangan Bolsonaro mencerminkan ketidakpuasan rakyat terhadap situasi politik, skandal korupsi, kemunduran ekonomi dan kejahatan di Brasil yang tidak mampu ditangani oleh pemerintahan sosialis.
Sebuah insiden sempat membuatnya dirawat selama berminggu-minggu setelah ditikam saat berkampanye. Untuk antisipasi, Kepolisian Brasil mengerahkan 10 ribu personil bersama tentara di jalan kota Brasilia, di mana Bolosnaro dan istrinya naik Rolls Royce beratap terbuka ke gedung Kongres.
Baca: Capres Brazil Ditikam saat Kampanye, Siapa Jair Bolsonaro?
"Kita mempunyai tantangan besar sebagai imbas krisis ekonomi, menghadapi distorsi hak asasi manusia dan kita harus mengakhiri pikiran yang membela para penjahat dan mengucilkan polisi," tegas Jair Bolsonaro dalam pidato pelantikan yang berapi-api.