Rencana Sempat Diurungkan, Trump Ngotot Bangun Tembok Perbatasan
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Selasa, 1 Januari 2019 13:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump membela rencananya untuk membangun tembok perbatasan yang kokoh di sepanjang garis batas AS-Meksiko setelah eks Kepala Staf Gedung Putih John Kelly mengaku rencana tersebut sudah diurungkan.
"Sejumlah area akan dibangun dinding beton tapi pakar di petugas patroli perbatasan menginginkan dinding yang lebih transparan (untuk memungkinkan bisa melihat apa yang terjadi di kedua sisi). Masuk akal bagi saya!" kicau Trump di Twitter-nya pada Senin pagi, seperti dikutip dari ABC News, 1 Januari 2018.
Baca: Trump Ngotot Minta Dana Pembangunan Tembok Perbatasan
Sehari sebelumnya selama wawancara dengan Los Angeles Times, John Kelly, yang akan menanggalkan jabatannya sebagai Kepala Staf Gedung Putih minggu ini, membeberkan sejumlah kebijakan Trump termasuk imigrasi dan tembok perbatasan.
"Jujur saja, itu bukan sebuah tembok," tutur Kelly.
Kelly mengatakan dinding pagar kawat sepanjang 1.126 kilometer di sepanjang 3.218 garis perbatasan sebetulnya sudah ada sebelum Trump menjabat presiden.
Pagar kawat dibangun setelah George W. Bush meneken UU Keamanan Perbatasan pada 2006, yang diteruskan selama presiden Barack Obama.
Kelly menambahkan presiden sering menggunakan kata "dinding", tetapi kenyataannya menggunakan "penghalang" atau "pagar" untuk menggambarkan langkah-langkah keamanan di sepanjang perbatasan.
Baca: Trump Ancam Tutup Perbatasan dengan Meksiko
"Kami sudah mengurungkan rencana pembangunan tembok beton pada awal pemerintahan," kata Kelly.
Pernyataan John Kelly muncul di tengah kebuntuan soal proposal tembok Trump senilai US$ 5 miliar (Rp 72 triliun) yang ditolak DPR, yang menyebabkan penghentian layanan pemerintahan atau government shutdown.