Pasar Saham AS Anjlok, Donald Trump Salahkan The Fed

Kamis, 27 Desember 2018 08:58 WIB

22 the fed

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengkritik The Fed, bank sentral AS, karena menilai The Fed menaikkan suku bungu terlalu cepat sehingga menyebabkan pasar saham anjlok. Desas-desus soal pemecatan Menteri Keuangan AS juga muncul setelah sebelumnya isu pemecatan Direktur The Fed.

Donald Trump yang sedang mengunjungi pasukan AS di Irak berbicara melalui telekonferensi dan mengatakan perusahaan AS adalah yang terbesar di dunia dan memberikan peluang pembelian luar biasa, menurut laporan Reuters, 27 Desember 2018. Ia juga menanggapi isu soal pemecatan Menkeu Steve Mnuchin.

Baca: Menkeu AS Bela Trump Soal Kritik Suku Bunga The Fed

"Ya, saya tahu. Pria yang sangat berbakat. Orang yang sangat pintar," katanya.

Ketiga indeks saham utama AS turun lebih dari 2 persen pada hari sebelum liburan Natal. S&P 500 telah kehilangan sekitar 19,8 persen dari penutupan tertinggi 20 September, hanya sedikit dari ambang batas 20 persen.

Advertising
Advertising

Orang-orang berhjalan di samping gedung bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, September 14, 2008.[REUTERS /Chip]

Mnuchin juga sempat berbicara pada hari Minggu dengan para kepala dari enam bank terbesar AS, yang mengkonfirmasi bahwa mereka memiliki cukup likuiditas untuk melanjutkan pinjaman dan bahwa pasar terus berfungsi dengan baik.

Investor mengatakan langkahnya untuk mengadakan pertemuan dengan Kelompok Kerja presiden di Pasar Keuangan, yang dikenal sebagai "Tim Perlindungan Pasar Saham", mungkin membebani sentimen.

Baca: Bank Sentral Amerika Terus Naikkan Suku Bunga, Trump Kritik

Pada Selasa, Trump memuji perusahaan-perusahaan AS dan mengatakan harga saham mereka yang lebih rendah memberikan peluang bagi investor.

"Saya sangat percaya pada perusahaan kami. Kami memiliki perusahaan, yang terbesar di dunia, dan mereka melakukannya dengan sangat baik...Jadi saya pikir ini adalah kesempatan luar biasa untuk membeli," puji Trump.

Steve Mnuchin, memberikan sambutan usai disumpah menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden Donald Trump di Gedung Putih, 13 Februari 2017. REUTERS/Yuri Gripas

Saham AS telah turun tajam dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah. Trump menyalahkan The Fed, secara terbuka mengkritik direkturnya, Jerome Powell.

"Mereka menaikkan suku bunga terlalu cepat karena mereka pikir ekonomi sangat bagus. Tapi saya pikir mereka akan segera mendapatkannya," kata Trump, mengulangi kritiknya.

Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga, Begini Reaksi Analis Pasar

Laporan-laporan media menyatakan bahwa Trump telah membahas pemecatan Powell, dan dia mengatakan kepada Reuters pada Agustus bahwa dia tidak senang dengan Direktur The Fed sekarang.

Pada Senin, Trump mengatakan satu-satunya masalah ekonomi kita adalah The Fed.

The Fed menaikkan suku bunga lagi minggu lalu, seperti yang telah banyak diperkirakan, dan hal ini dikritik oleh Donald Trump penyebab merosotnya pasar saham AS di musim liburan Natal dan tekanan penutupan pemerintahan.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

7 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya