Presiden Trump Berencana Tarik Pasukan Militer dari Afganistan

Jumat, 21 Desember 2018 11:59 WIB

US Marines Corps, merupakan salah satu marinir terbesar di dunia, yang sudah berdiri sejak 1787. US Marines memiliki motto Semper Fidelis, pasukan ini merupakan pasukan andalan Amerika yang dipastikan hadir dalam setiap pertempuran. Dilengkapi dengan perlengkapan yang sangat lengkap mulai dari kapal induk, tank, pesawat tempur dan helikopter. Menjadikan pasukan US Marines salah satu yang terbesar di dunia. US Marines ikut terjun dalam pertempuran perang dunia ke 2, hingga konflik Irak dan Afganistan. US Marines memiliki satuan elit yaitu US Marines Forces Recon. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memerintahkan Angkatan Bersenjata negara itu agar mulai melakukan penarikan sekitar 7 ribu pasukan Amerika Serikat yang ada di Afganistan. Proses penarikan ini diharapkan mulai dilakukan dalam beberapa bulan ke depan.

Dikutip dari nytimes.com, Jumat, 21 Desember 2018, rencana penarikan pasukan ini disampaikan oleh sumber di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon pada Kamis, 20 Desember 2018. Sedangkan Juru bicara Pentagon Rebecca Rebarich, enggan berkomentar soal rencana penarikan pasukan militer ini.

Baca: Serbu Penjara Taliban, Militer Afganistan Bebaskan 54 Orang

Meriam M 777 memiliki kemampuan teknis sebagai berikut, memiliki berat 4 ton, jangkauan tembak hingga 30 Km, waktu persiapan tembak mencapai 3 menit, dan terbuat dari titanium. Meriam ini sudah terbukti keunggulannya saat perang Afganistan, meriam ini teruji amat bandel dengan medan pertempuran yang tidak bersahabat. defencetalk.com

Penarikan pasukan ini terasa sangat tiba-tiba hingga sehari setelah rencana ini menyebar luas, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis mengumumkan pengunduran dirinya per Februari 2019. Keputusan Mattis itu diduga karena ketidak setujuannya dengan Presiden Trump yang ingin menarik pasukan militer Amerika Serikat dari Suriah.

Advertising
Advertising

Baca: Ledakan Bom Hantam Klub Olahraga di Afganistan, 20 Orang Tewas

Rencana penarikan pasukan dan keputusan Mattis meninggalkan pemerintahan Trump menjadi pukulan telak bagi dunia pertahanan Amerika Serikat. Sumber di Pentagon mengatakan pengurangan pasukan militer di Afganistan adalah salah satu usaha Washington agar Angkatan Bersenjata Afganistan mandiri dan tidak lagi bergantung pada dukungan barat.

Namun sejumlah pihak khawatir langkah ini hanya akan membahayakan pasukan militer Afganistan yang masih tertatih mengalahkan kelompok radikal Taliban. Kondisi Angkatan Bersenjata Afganistan mengalami kerusakan parah kendati saat ini mendapat dukungan dari Amerika Serikat.

Presiden Trump sebenarnya sudah lama ingin menarik pulang pasukan militer Amerika Serikat di Afganistan, tapi pada 2017 atas permintaan Mattis keinginannya ini belum bisa diwujudkan. Mattis ketika itu bahkan berencana mengirim sekitar 4 ribu pasukan tambahan ke Afganistan dengan harapan bisa lebih cepat mengakhiri konflik.

Akan tetapi rencana Mattis itu tidak sesuai dengan yang diinginkan. Sejumlah pejabat di Pentagon mengatakan meskipun pasukan sudah ditambah dengan kampanye serangan udara yang lebih agresif, namun Angkatan Bersenjata Afganistan nyaris tidak mengalami perkembangan positif, sebaliknya Taliban menguasai lebih banyak wilayah.

Berita terkait

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

16 menit lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

46 menit lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

5 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

6 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

14 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

15 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

17 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

17 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

18 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya