Rusia: Keputusan AS Tarik Pasukan dari Suriah Tepat

Kamis, 20 Desember 2018 08:30 WIB

Pasukan AS di markas besar Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) setelah dihantam oleh serangan udara Turki di Gunung Karachok dekat Malikiya. 25 April 2017.[REUTERS / Rodi Said]

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut penarikan pasukan AS dari Suriah menciptakan masa depan politik yang lebih baik di Suriah, setelah Trump mengumumkan kemenangan atas ISIS di Suriah.

Reuters, yang mengutip kantor berita TASS, 20 Desember 2018, melaporkan AS telah memulai proses penarikan pasukan dari Suriah setelah membebaskan wilayah yang dikuasai ISIS.

Baca: Koalisi AS Hancurkan Masjid di Suriah Diduga Pusat Komando ISIS

Kemenlu Rusia juga menyebut penarikan pasukan AS adalah langkah awal untuk pembentukan komite konstitusional Suriah.

Amerika Serikat mengirim pasukan ke Irak pada Juni 2014 dan Suriah pada September 2014 untuk melawan ISIS.

Advertising
Advertising

Anak-anak sekolah Suriah melewati pasukan AS yang berpatroli di dekat perbatasan Turki di Hasakah, 4 November 2018. [REUTERS / Rodi Said]

Hingga saat ini tercatat ada 2.000 personel AS yang ada di Suriah, sementara sekitar 5.200 pasukan di Irak.

Selain pasukan AS, pasukan sekutu Prancis juga mulai mundur dari posisi mereka di kota Manbij, Suriah Utara, menurut laporan Sputniknews yang mendapat informasi dari pasukan Kurdi-Suriah, SDF.

Baca: Rusia dan Suriah Bersumpah Sapu Bersih Teroris di Idlib

Selain Manbij, pasukan Prancis juga muncur di area lain di Provinsi Aleppo dan Ayn Issa di Raqqa.

Pentagon mengumumkan seluruh pasukan akan ditarik dari Suriah dalam waktu 60 sampai 100 hari ke depan.

Pasukan AS membangun markas baru di Manbih, 8 Mei 2018.[REUTERS/Rodi Said]

Pasukan koalisi pimpinan AS terdiri dari 70 negara lebih untuk melawan ISIS di Suriah dan Irak. Sputniknews melaporkan operasi melawan ISIS di Irak digelar atas persetujuan dengan pemerintah Irak, namun pasukan koalisi AS di Suriah tidak disepakati oleh pemerintah Suriah atau DK PBB.

Baca: Rusia Sindir Amerika Mau Bantu Teroris Jabhat Al Nusra di Suriah

Keputusan ini mengejutkan komanda AS di Suriah yang telah berhubungan dengan pemimpin SDF. Komandan yang enggan disebut identitasnya itu mengatakan keputusan penarikan yang sangat cepat mengkhawatirkan faksi militer dukungan AS.

Donald Trump pada Rabu menyatakan AS telah mengalahkan ISIS di Suriah dan akan menarik seluruh pasukan AS pulang ke tanah air.

Berita terkait

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

4 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

7 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

14 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

15 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya