Tabloid Gosip Akui Ikut Tutupi Skandal Seks Donald Trump

Jumat, 14 Desember 2018 08:30 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dituding memiliki hubungan gelap dengan model Playboy, Karen McDougal. [The Sun]

TEMPO.CO, Jakarta - Penerbit tabloid National Enquirer mengakui telah membayar uang muka kepada mantan model majalah Playboy untuk mencegahnya menyebarkan isu skandal seks dengan Donald Trump menjelang pemilu 2016.

Reuters melaporkan, 14 Desember 2018, jaksa federal di New York mengatakan American Media Inc, sebagai bagian dari kesepakatan untuk bekerja sama dengan jaksa dan menghindari tuduhan, mengakui telah membuat pembayaran sebesar US$ 150.000 atau Rp 2,1 miliar untuk Karen McDougal demi melindungi kampanye kepresidenan Trump.

Baca: Bekas Pengacara Trump Divonis 3 Tahun Penjara

AMI mengatakan Direktur Utama David Pecker bertemu dengan mantan pengacara pribadi Trump, Michael Cohen dan setidaknya satu anggota lain dari kampanye pada Agustus 2015 dan menawarkan untuk membantu dengan cerita negatif tentang skandal Trump dengan membeli hak atas cerita-cerita tersebut, menurut sebuah dokumen yang dipublikasikan oleh jaksa.

Foto kombinasi ini menunjukkan berbagai sampul majalah National Enquirer dengan berita utama yang menunjukkan lawan Presiden Donald Trump dalam pemberitaan yang negatif. (National Enquirer via AP)

Advertising
Advertising

Pengakuan AMI dapat mendukung pernyataan yang dibuat oleh Cohen, yang dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena perannya dalam pembayaran, yang mengaku dibuat untuk mempengaruhi pemilihan yang melanggar hukum keuangan kampanye, menurut pakar hukum.

Baca: Donald Trump Mengaku Tidak Takut Dimakzulkan

Undang-undang federal AS memperbolehkan kontribusi untuk kampanye namun harus diungkapkan dan sumbangan per individu tidak boleh melebihi US$ 2,700 atau sekitar Rp 40 juta.

Trump dan pengacaranya berpendapat pembayaran adalah masalah pribadi yang tidak terkait dengan pemilihan.

Michael Cohen, mantan pengacara Presiden Donald Trump, menjelang sesi Pengadilan Federal pada Selasa, 21 Agustus 2018, di New York.(Foto AP / Kevin Hagen)

Cohen dijatuhi hukuman atas pelanggaran hukum keuangan kampanye yang berkaitan dengan negosiasi pembayaran ke McDougal dan wanita lain, bintang film dewasa Stormy Daniels. Cohen mengatakan kedua pembayaran itu diarahkan oleh Trump.

Juru bicara AMI menolak berkomentar terkait hal ini.

Sebelum kesepakatan AMI terungkap, satu-satunya sumber informasi yang diketahui tentang pembayaran itu adalah Cohen, yang disebut Trump sebagai pembohong.

"Sekarang tampak jelas bahwa sumber bukti kedua akan tersedia untuk penuntutan," kata Mark Zauderer, pengacara banding di New York.

Baca: Donald Trump Sebut Rakyat Akan Berontak Jika Dia Dimakzulkan

McDougal mengatakan dia memiliki hubungan seks selama berbulan-bulan dengan Donald Trump sebelum dia menjabat presiden, dan dia mengaku menjual ceritanya seharga Rp 2,1 miliar kepada AMI, tetapi laporan tentang skandal seksnya dengan Trump tidak pernah dipublikasikan tabloid tersebut.

Berita terkait

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

7 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

13 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

18 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

20 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

25 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

27 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

29 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

30 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya