Kelompok HAM Klaim Tentara Israel Tembak Pemuda Palestina Difabel

Kamis, 13 Desember 2018 12:30 WIB

Mohammed Khabali.[Alex Levac/Haaretz]

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok HAM Israel mengklaim tentara Israel menembak mati seorang pemuda Palestina difabel dari jarak 80 meter. Kelompok HAM juga mengunggah video untuk menyangkal pembelaan militer Israel (IDF) yang mengklaim bahwa korban tewas dalam bentrokan.

Russia Toda melaporkan, 13 Desember 2018, kelompok HAM Israel B'Tselem mengunggah video baru yang menunjukkan Mohammed Habali, 22 tahun, ditembak mati oleh tentara Israel pada awal Desember di kota Tul Karm, Tepi Barat.

Sebelumnya, IDF mengatakan mereka melepaskan tembakan karena pasukan hendak melerai bentrokan yang terjadi di daerah tersebut.

Baca: Bocah 4 Tahun Tewas oleh Peluru Israel di Perbatasan Gaza

Militer mengklaim bahwa kerusuhan terjadi setelah puluhan orang Palestina melemparkan batu pada saat tentara tiba di Tul Karm.

Advertising
Advertising

"Pasukan menanggapi dengan metode pengendalian kerusuhan dan kemudian tembakan peluru tajam," kata IDF.

Tetapi video B'Tselem, yang menyertakan rekaman dari kamera CCTV yang berbeda, menunjukkan bukti lain.

"Ini jelas menunjukkan bahwa tidak ada bentrokan antara penduduk dan tentara di sekitar tempat di mana Habali ditembak," kata B'Tselem.

Rekaman CCTV yang diunggah kelompok HAM Israel. [YouTube / btselem via RT.com]

Media Israel Haaretz melaporkan, kamera keamanan di salah satu restoran merekam detik-detik penembakan Mohammed Habali. Pukul 2.24 dini hari, sekelompok pemuda sedang tidur di kedai kopi dan sekitar 30 tentara di seberang.

Sementara ada tiga orang lainnya di sepanjang jalan, namun dalam rekaman tidak menunjukkan adanya lemparan batu, tidak ada kelompok besar yang berkeliaran. Yang terlihat adalah tiga tentara bergerak maju, di depan sisa unit mereka. Satu tembakan terdengar dari jarak jauh, dan satu tembakan lagi berasal dua tentara yang diduga menembak secara bersamaan.

Baca: Dukung Palestina, Siswa Yahudi Berlutut Saat Lagu Israel Diputar

Dua tentara mendekat ke restoran a-Sabah dan berhenti sekitar 80 meter. Pasukan kemudian menembak empat atau tembakan ke arah pemuda yang berdiri di depan restoran dan mereka berupaya melarikan diri. Habali, adalah orang terakhir yang lari kemudian ditembak di bagian kepala dari belakang," tutur B'Tselem, dikutip dari Russia Today.

Habali yang terlihat membawa tongkat dan berjalan di sisi lain jalan, jatuh ke tanah, tersungkur.

Terlihat sesaat kemudian dia mencoba mengangkat kepalanya, sebelum akhirnya tewas. Pemuda lainnya dipukul di bagian kaki. Para tentara itu lantas pergi dengan terburu-buru.

Pemuda Palestina difabel tersebut dibawa ke rumah sakit Tul Karm dan dinyatakan tewas.

Dalam sebuah pernyataan kepada Haaretz minggu ini, Unit Juru Bicara IDF mengatakan polisi militer telah menggelar penyelidikan atas kasus ini dan mengklaim operasional tentara di Tul Karm digelar untuk mengatasi kerusuhan.

"Sebagai tanggapan, para prajurit menggunakan peralatan pelerai kerusuhan dan menembakan peluru. Dilaporkan bahwa satu orang Palestina tewas dan yang lainnya terluka. Ketika tentara menyelesaikan penyelidikannya, kesimpulan dari penyelidikan akan diperiksa oleh jaksa militer. Insiden ini juga sedang diperiksa di tingkat komando," kata Juru Bicara IDF.

Baca: Detik-detik Tewasnya Razan Najjar oleh Peluru Tentara Israel

B'Tselem telah merilis pernyataan bahwa pihaknya mengambil rekaman video dari empat kamera keamanan yang terpasang di tiga bangunan terpisah di sepanjang jalan menunjukkan bahwa daerah itu sangat sepi dan tidak ada bentrokan di sana dengan tentara Israel. Rekaman video dan keterangan saksi mata yang dikumpulkan oleh B'Tselem dari orang-orang yang berada di dekat Habali tidak menunjukkan tanda-tanda adanya "gangguan", lemparan batu atau penggunaan tindakan pengendalian massa.

"sebaliknya, para tentara terlihat berjalan dengan tidak terburu-buru, orang-orang Palestina terlihat berbicara di antara mereka sendiri, dan kemudian para prajurit menembak kepala Khabali dari jarak yang cukup jauh. Tembakan yang tidak didahului oleh peringatan, tidak dibenarkan dan merupakan pelanggaran hukum," kata kelompok HAM Israel.

Berita terkait

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

5 menit lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

5 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

6 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

6 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

7 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

7 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

8 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

8 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

8 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

8 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya