Ibu Kota India Mau Batasi Pernikahan Mewah, Kenapa?
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Kamis, 13 Desember 2018 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ibu kota India sedang mempertimbangkan aturan yang akan membatasi tamu undangan dan hidangan agar orang-orang mengurungkan niat menyelenggarakan pernikahan mewah.
Aturan yang sedang dipertimbangkan mengharuskan pembatasan jumlah tamu pernikahan untuk memeriksa penyalahgunaan properti, makanan, dan air, selain itu aturan juga memastikan pernikahan tidak menyebabkan kemacetan di ibu kota, menurut laporan Sputniknews, 12 Desember 2018.
Baca: Undangan Pernikahan Putri Konglomerat India Senilai Rp 59 Juta
Pemerintah kota New Delhi diminta oleh Mahkamah Agung India untuk melihat kemungkinan mengeluarkan pembatasan tamu pernikahan untuk menghindari masalah bagi masyarakat umum dan otoritas sipil.
Pengadilan Tinggi India yang terdiri dari Hakim Madan B. Lokur, Hakim Deepak Gupta dan Hakim Hemant Gupta mengamati bahwa pihak berwenang yang peduli dengan isu-isu pemerintahan di New Delhi harus didahulukan untuk kepentingan publik daripada kepentingan komersial dan keuangan dari pemilik Motels and Farm Houses dan organisasi serupa lainnya.
"Ini adalah masalah umum bahwa ketersediaan air minum dan ketersediaan makanan adalah hak asasi manusia alami dan ini harus dihormati oleh siapa pun yang peduli dengan pemerintahan di New Delhi. Pengadilan meminta pemerintah jika berpikir bahwa uang adalah segalanya. Komentar itu berkaitan dengan vulgarnya kemewahan dalam pernikahan India," kata Kapil Maheshwari, pengacara di Mahkamah Agung India kepada Sputnik.
Baca: Pasangan India Jual Tiket Pernikahan Tradisional untuk Wisatawan
Selama persidangan, pemerintah New Delhi memberitahu pengadilan bahwa beberapa alternatif sedang dibahas dan win-win solution juga sedang dipertimbangkan sehingga ketersediaan makanan dalam fungsi dan jumlah tamu terbatas dan kualitas makanan terjamin.
Baru-baru ini konglomerat India, Mukesh Ambani, menikahkan putrinya dalam sebuah acara pernikahan mewah yang memancing kritik tajam dari berbagai kalangan.
"Bayangkan dampaknya #AmbaniWedding jika Mukesh menyumbangkan uang yang dihabiskan untuk tarian konyol & musik extravaganza diberikan untuk pernikahan anak yatim, perawatan mata gratis dan lainnya," kata ujar pengamat India untuk urusan luar negeri K. C. Singh di Twitter.
Imagine the impact #AmbaniWedding would have had if Mukesh donated hundreds of crores spent on silly dance & music extravaganza & charter flts to social causes: weddings of orphans/free eye care of lakhs etc & the couple had a simple wedding in a temple & got blessed by lakhs.
— K. C. Singh (@ambkcsingh) December 9, 2018
Sementara itu, badan-badan perdagangan di India prihatin langkah pemerintah bisa mematikan usaha kecil.
Baca: Harga BBM Naik, Bensin Jadi Hadiah Pernikahan di India
"Karyawan bergaji kecil dan harian tergantung pada industri pernikahan dan setiap langkah pemerintah harus mempertimbangkan kepentingan industri juga," ujar Pravin Khandelwal, pemimpin Federasi Pedagang Seluruh India.