TIME Nobatkan Jurnalis Sebagai Person of The Year 2018

Rabu, 12 Desember 2018 20:39 WIB

4 Sampul Person of The Year 2018 Majalah TIME.[TIME]

TEMPO.CO, Jakarta - Majalah TIME merilis sampul Person of The Year 2018 dengan tema The Guardians and The War on Truth kepada 4 figur jurnalis yang memperjuangkan kebenaran dan demokrasi.

Mendiang Jamal Khashoggi, dua jurnalis Reuters, jurnalis Filipina Maria Ressa, dan staf Capital Gazette terpampang pada sampul majalah TIME.

Baca: Washington Post Terbitkan Tulisan Terakhir Jamal Khashoggi

Jamal Khashoggi, pria paruh baya gemuk dengan jenggot kelabu, sikap lembut namun berani mengkritik negaranya, telah dipilih TIME atas komitmennya terhadap kebenaran, ungkap Karl Vick dari redaksi Majalah Time, yang dikutip pada 12 Desember 2018.

Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye

Advertising
Advertising

Menurut TIME, Khashoggi telah mengatakan kepada dunia kebenaran tentang kebrutalan terhadap mereka yang akan berbicara dan dia sendiri akhirnya dibunuh karena itu.

Khashoggi menaruh keyakinan pada setiap tulisan-tulisannya. Dia menaruhnya pada laporan yang dia lakukan sejak muda, di redaksi surat kabar dia dipaksa keluar dan di kolom yang dia tulis dari pengasingan.

"Haruskah kita memilih," tulisnya di Washington Post pada Mei. "Antara bioskop dan hak kami sebagai warga negara untuk berbicara, apakah untuk mendukung atau mengkritik tindakan pemerintah kami?"

Baca: Jurnalis Filipina Dianugerahi Golden Pen of Freedom

Khashoggi telah meninggalkan tanah airnya tahun lalu meskipun dia sebenarnya mendukung banyak agenda Putra Mahkota Mohammed bin Salman di Arab Saudi. Apa yang menjengkelkan kerajaan dan membunuhnya tak lain karena desakan dari dalam dirinya sendiri, yang mengganggu pikirannya yang mempercayai publik untuk berpikir sendiri.

Maria Ressa.[Rappler]

Di Filipina, seorang perempuan berusia 55 tahun bernama Maria Ressa memimpin Rappler, sebuah situs berita daring yang ia dirikan, melalui rintangan dari dua kekuatan yang paling tangguh di jagad informasi, yakni media sosial dan Presiden yang populis dengan kecenderungan otoriter.

Rappler telah mencatat perang narkoba dengan kekerasan dan pembunuhan di luar hukum terhadap Presiden Rodrigo Duterte yang telah menyebabkan sekitar 12.000 orang tewas, menurut perkiraan Januari dari Human Rights Watch.

Pemerintah Duterte menolak wartawan Rappler untuk meliputnya, dan pada November menuduh situs itu melakukan penipuan pajak, tuduhan yang dapat mengirim Ressa ke penjara hingga 10 tahun.

Staf Capital Gazette.[TIME]

Kemudian publik tentu belum lupa tragedi di Annapolis, AS, ketika lima staf Capital Gazette, surat kabar yang diterbitkan oleh Capital Gazette Communications, yang telah menyampaikan berita kepada para pembaca tentang peristiwa di Maryland bahkan sebelum Revolusi Amerika, ditembak di ruang redaksi mereka pada 28 Juni 2018.

Baca: Mereka yang Meninggal dalam Penembakan di Capital Gazette

Ekspresi wartawan Reuters, Kyaw Soe Oo (kiri) dan Wa Lone, saat keluar dari ruang sidang setelah menjalani sidang vonis di Yangon, Myanmar, Senin, 3 September 2018. Keduanya divonis 7 tahun penjara karena dinilai melanggar Undang-Undang Rahasia Myanmar terkait dengan pemberitaan etnis Rohingya. AP Photo/Thein Zaw

Dan dari sebuah penjara di Myanmar, dua wartawan muda Reuters terpisah dari istri dan anak-anak mereka, menjalani hukuman karena menentang diskriminasi etnis setelah mendokumentasikan pembunuhan 10 orang etnis Rohingya oleh militer pemerintah. Merekalah Kyaw Soe Oo dan Wa Lone yang divonis tujuh tahun. Sementara pembunuh yang mereka liput divonis hukuman 10 tahun penjara.

Baca: Dipenjara 7 Tahun, Ini Ucapan 2 Jurnalis Reuters soal Myanmar

Adalah mereka dan lainnya, yang membuat TIME menggubah tema The Guardians and The War on Truth sebagai dedikasi untuk mereka yang menjaga kebenaran dan menjunjung demokrasi.

"Ada upaya untuk menggerogoti kebenaran faktual, dan ada orang-orang yang secara jujur mencari tahu, mempertanyakan fungsi demokrasi. Itulah mengapa kebebasan berbicara, sengaja ditempatkan di bagian pertama di Bill of Rights," kata redaksional Majalah TIME.

Berita terkait

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

20 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Profil Tory Burch, Desainer Masuk Daftar Tokoh Paling Berpengaruh 2024 Versi Majalah TIME

7 hari lalu

Profil Tory Burch, Desainer Masuk Daftar Tokoh Paling Berpengaruh 2024 Versi Majalah TIME

Desainer ternama Tory Burch masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia 2024 versi majalah TIME. Siapa dia?

Baca Selengkapnya

Mengenal Kylie Minogue Penyanyi yang Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh Majalah TIME

9 hari lalu

Mengenal Kylie Minogue Penyanyi yang Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh Majalah TIME

Kylie Minogue masuk dalam daftar orang paling berpengaruh kategori ikon bersama Dua Lipa, 21 Savage, Burna Boy, dan Jack Antonoff

Baca Selengkapnya

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

12 hari lalu

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan

Baca Selengkapnya

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

16 hari lalu

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

Ada beberapa profesi yang tidak bisa mengenal libur lebaran, selain tenaga kesehatan dan pemadam kebakaran, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

17 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

19 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: OPM Klaim TNI-Polri Tembak Mati Komandannya, Gedung The Tribrata Dharmawangsa Dikelola Perusahaan Milik Tersangka Timah

19 hari lalu

Top 3 Hukum: OPM Klaim TNI-Polri Tembak Mati Komandannya, Gedung The Tribrata Dharmawangsa Dikelola Perusahaan Milik Tersangka Timah

Juru bicara TPNPB-OPM mengatakan penembakan terhadap anggotanya terjadi ketika korban sedang mendulang emas dan tanpa perlawanan.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

20 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

21 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya