Militer Rusia Punya Senapan Sniper Baru Gantikan SVD Dragunov

Selasa, 11 Desember 2018 05:20 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin bersiap-siap mencoba sniper Chukavin SVCh-308 saat menghadiri pameran Kalashnikov Concern di taman militer Patriot, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Rusia akan memiliki senapan sniper baru pertamanya setelah beberapa puluh tahun terakhir. Chukavin sniper rifle, atau SVC, akan menggantikan senapan sniper era Perang Dingin Dragunov SVD.

Menurut laporan Popular Mechanics, 10 Desember 2018, senapan serba modern Chukavin hadir dalam berbagai kaliber, dengan jangkauan maksimum lebih dari 1.600 meter.

Baca: Rusia Jual Murah Peralatan Militernya ke Warga Sipil, Berminat?

Selama beberapa dekade, Angkatan Darat Rusia mengandalkan senapan Dragunov SVD untuk penembak jitu. Diperkenalkan pada 1963, Dragunov adalah senapan semi-otomatis yang dirancang untuk memberikan tembakan yang akurat. Tentara Uni Soviet memproduksi dalam skala besar untuk mengimbangi kurangnya akurasi AK-47.

Senapan sniper SVC dengan laras peluru 7.6251 NATO.[modernfirarms.net]

Advertising
Advertising

Setelah runtuhnya Uni Soviet, Angkatan Darat Rusia mewarisi sejumlah besar senjata. Senapan SVD, meskipun bagus menurut standar awal 1960-an, terlampau usang untuk medan perang saat ini. Tentara Rusia membutuhkan senjata penembak jitu baru, dan senjata baru harus memiliki potensi untuk menjadi hit di pasar senjata internasional.

Baca: Militer Rusia Pamerkan Senjata Laser Canggih, seperti Apa?

Chukavin awalnya memulai debutnya di pameran ARMY 2017 di Rusia. Seperti SVD, Chukavin diisi dengan kaliber 7,62x54R, tetapi juga bisa menggunakan kaliber peluru negara Barat yakni 0,308 Winchester dan 338 Lapua Magnum. Versi kaliber Lapua memiliki kisaran jarak efektif pada 1.640 meter. Menurut Army Technology, senjata baru ini menggunakan piston pendek yang dioperasikan dengan rotasi gas, membuat operasi internalnya mirip dengan senapan serbu AK.

Presiden Rusia Vladimir Putin mencoba sniper Chukavin SVCh-308 saat menghadiri pameran Kalashnikov Concern di taman militer Patriot, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS

Selain kaliber baru, Chukavin memiliki rel Picatinny pada receiver atas dan pelindung tangan untuk dipasang teropong optik dan alat bantu lainnya. Chukavin juga bisa dipasang dengan bipod serupa dengan Harris bipod buatan AS, cahaya laser, peredam suara, serta lampu senter yang dipasang di barel.

Baca: Mengenal Sniper Perempuan Paling Mematikan Perang Dunia II

Awal tahun ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Kalashnikov Concern, produsen Chukavin, dan menembak beberapa peluru. Senapan sniper Chukavin yang diuji Putin dilengkapi dengan teropong optik Schmidt & Bender buatan Jerman, yang mungkin tidak akan melengkapi senapan standar tentara Rusia karena harganya yang mahal.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

13 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

4 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya